Page 6 - 190705_Konferensi Pers Semarang
P. 6
Judul : Banyak Produk Kosmetik Ilegal Berbahaya Dijual Secara Daring
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 4 Juli 2019
Page/URL : https://mediaindonesia.com/read/detail/245093-banyak-produk-
kosmetik-ilegal-berbahaya-dijual-secara-daring
Tipe Media : Online
Kosmetik ilegal mengandung bahan
berbahaya mendominasi hasil temuan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(POM) dalam beberapa bulan terakhir.
Kepala Badan POM Penny K Lukito
mengatakan maraknya temuan
kosmetik karena adanya celah yang
dimanfaatkan para pelaku kejahatan
dengan mengendarkan produk mereka
secara daring dan masih tingginya
permintaan masyarakat terhadap
kosmetik murah.
"Maraknya konsumen ilegal disebabkan karena terbukanya penjualan secara daring ditambah
dengan iklan-iklan yang menyesatkan membuat masyarakat tertarik membeli," ujar Penny
dalam ekspose temuan Badan POM di Balai Besar POM Semarang, Jawa Tengah, pada
Kamis (4/7).
Penny memaparkan temuan terbaru Badan POM yakni kosmetik ilegal yang beredar di
Semarang dan Magelang. Hasil operasi penertiban obat dan makanan ilegal oleh Balai Besar
POM Semarang, dalam tiga bulan terakhir, yaitu April-Juni 2019, menemukan ratusan merek
kosmetik ilegal yang tidak berizin edar dan kosmetik yang dipalsukan di Magelang dan
Semarang dengan nilai keekonomian mencapai miliaran rupiah.
Temuan kosmetik ilegal itu, papar Penny, didominasi produk perawatan kulit sebagai
pencerah atau pemutih antara lain RDL Hidroquinone Tretinoin Babyface, Original DR
Pemutih Dokter, Deonard Whitening & Spot Removing, Temulawak Cream Night Cream, dan
RDL Papaya Whitening Soap.
Bahan berbahaya yang ditemukan dalam kosmetik ilegal tersebut antara lain merkuri, asam
retinoat, dan hidrokuinon, dimana bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan kanker
(karsinogenik), kelainan pada janin (teratogenik), dan iritasi kulit.
"Bahan-bahan karsinogenik bisa menimbulkan kanker apabila dalam waktu yang lama.
Produk ini berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Selain itu juga merugikan negara karena
ilegal tidak membayar pajak dan industri kosmetik dalam negeri," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar POM Semarang Safriansyah menjelaskan
modus operandi yang dilakukan pelaku semakin beragam. Pelaku menjual produk ilegal
secara daring melalui akun media sosial dan mengirimkannya melalui jasa ekspedisi atau
memasarkannya ke toko-toko melalui penjual (seller).
"Mereka menyimpan di gudang tersembunyi," terangnya.
Temuan di Magelang, penyidik mendapati sebuah gudang tersamar yang digunakan sebagai
tempat ekspedisi, beralamat di Jl. Tarumanegara, Rejowinangun Utara pada Selasa (30/04).