Page 7 - 190705_Konferensi Pers Semarang
P. 7
Barang bukti berupa 137 jenis kosmetik tanpa izin edar (TIE)/ilegal, 1 jenis obat tradisional
ilegal, dan 1 jenis obat ilegal dengan nilai keekonomian mencapai 1,04 miliar rupiah.
Sementara di Semarang, penindakan dilakukan di sebuah rumah berlantai dua di Kampung
Seterong, Rejomulyo, yang dijadikan sebagai gudang penyimpanan kosmetik ilegal pada
Selasa (18/06). Dari tempat kejadian perkara ditemukan barang bukti berupa 24 jenis
kosmetik ilegal dan 1 jenis salep obat ilegal dengan nilai keekonomian mencapai 1,3 miliar
rupiah.
Sebagai tindak lanjut dari temuan ini, imbuhnya, Badan POM melakukan proses investigasi
dengan dugaan pelanggaran terhadap Pasal 196 dan Pasal 197 UU No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, yaitu mendistribusikan produk sediaan farmasi jenis kosmetika, obat
tradisional dan obat ilegal dan mengandung bahan dilarang dengan ancaman hukuman
pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak 1,5 miliar rupiah. Saat ini,
perkara tersebut telah sampai pada proses pemberkasan untuk diserahkan ke Kejaksaan
Tinggi Jawa Tengah (Serah tahap I).
"Sudah ada dua pelaku, tapi tidak ditahan karena mereka kooperatif," tukas Penny.
Menurut Kepala Badan POM, koordinasi dan kesamaan pandangan dalam proses penegakan
hukum di bidang obat, kosmetik, dan makanan sangat dibutuhkan. Ia berharap kejaksaan
melakukan penuntutan yang dapat memberikan efek terhadap para pelaku kejahatan. Di
samping itu, Badan POM, juga berharap masyarakat turut berperan aktif dalam melakukan
pengawasan obat, kosmetik, dan pangan ilegal.
"Jangan terbuai iming-iming iklan yang menyesatkan. Bisa cepat putih dalam beberapa hari.
Masyarakat bisa lihat dari harga produk, kalau murah jangan tergoda bisa jadi palsu," jelas
Penny.
Sebelumnya Badan POM juga melakukan penindakan dan menahan barang bukti produk
kosmetika dengan nilai ekonomi diperkirakan mencapai Rp 3 Miliar di sediaan farmasi Jalan
Kayu Besar No.1, Kelurahan Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (28/3).(OL-
09)