Page 33 - 190705_Konferensi Pers Semarang
P. 33
pakai kosmetik jangan gampang percaya sama iklan yang mengubah imajinasi cantik
itu putih. Karena ini sangat menyesatkan," katanya.
3. Penjualan kosmetik ilegal sering dilakukan via online
Ia mengatakan, dengan populasi penduduk yang sangat besar, ditambah lagi banyak
anak muda yang gemar memakai kosmetik, justru dengan mudah terbuai dengan
produk-produk yang dijual secara ilegal.
Penny menekankan, hal itu dapat dibuktikan dengan temuan kosmetik oleh yang
meningkat tajam setiap bulannya. "Umumnya dipengaruhi penjualan online. Sebab, di
dalamnya terdapat iklan yang menyesatkan. Untuk itulah, kita tingkatkan efektivitas
pengawasannya. Kita rutin melakukan pengujian di mana-mana. Mulai mendatangi
ritel, tempat penjualan obat dan kosmetik," ungkapnya.
Lebih jauh, Penny menyebutkan pengawasan ketat dilakukan dengan menerjunkan
intel-intel yang tergabung dalam unit Deputi IV Bidang Pengamanan, Penindakan dan
Intelijen BPOM.
4. BPOM gerebek dua lokasi penimbunan kosmetik online
Hasil dari pengawasan intelijen itu, dapat dilihat dari penggerebekan dua tempat
penimbunan kosmetik di Jateng. "Kita intensifkan kerja-kerja intelijen. Ada dua tempat
penimbunan yang diamankan petugas. Nilai kerugian negara ditaksir mencapai Rp2,4
miliar," urainya.
Kosmetik ilegal yang disita berasal dari dalam dan luar negeri. Produknya ada yang
diproduksi dari AS, Tiongkok, Korea, Malaysia, Filipina. "Sejumlah produk luar negeri
yang masuk negara kita tanpa bayar pajak. Kebanyakan obat keras padahal itu
dilarang diperdagangkan via online. Ini suatu kegiatan ilegal," terangnya.
Kepala BPOM Semarang, Syafriansyah menyatakan, dua tempat penimbunan yang
dimaksud Penny berada di Magelang dan Semarang Timur. Penggerebekan
dilakukan pada akhir April dan 15 Juni kemarin.
"Yang di Magelang nilai kerugian yang bisa diamankan Rp1,04 miliar. Mereka jualnya
melalui online dengan akun kotak cantik di laman jual-beli online shoope.
Penjualannya cukup masif. Lalu 15 Juni kita temukan penimbunan lagi di Semarang
timur. Temuannya didominasi kosmetik pemutih kulit. Nilainya mencapai Rp1,3 miliar.
Pelakunya menjual lewat telepon. Lalu dikirim dengan jasa sales atau kurir ekspedisi,"
ujar Syafriansyah.