Page 12 - klipping Herbal untuk Covid
P. 12
Judul : Sangat Langka Dipasaran, Santri P2S2 Sukorejo Berhasil
Produksi Hand Sanitizer
Nama Media : Beritalima.com
Tanggal : 20 Maret 2020
Halaman/URL : https://beritalima.com/sangat-langka-dipasaran-santri-p2s2-
sukorejo-berhasil-produksi-hand-sanitizer/
Tipe Media : Online
Tergerak membantu masyarakat
berkenaan dengan ke langkaan
Obat – obatan medis di apotik
ataupun toko obat, santriwati SMK
I Ibrahimy membuat minuman
herbal dan mahasiswi S1 Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Ibrahimy Sukorejo,
memproduksi hand sanitizer,
Jumat (20/3/2020).
Sebagai trobosan baru di tengah
kelangkaan Hand Sanitizer dan
masker akibat Penyebaran Corona
Virus Disease (Civid-19) Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo
asuhan KHR Achmad Azaim Ibrahimy ini berhasil memproduksi minuman herbal dan
Hand Sanitizer tersebut, selain untuk kebutuhan santri/santriwati juga untuk
membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan atau membeli hand sanitizer.
Kepada Kapolres Situbondo Sekretaris P2S2 Sukorejo, Lora Fadhoil mengatakan
bahwa, minuman herbal tersebut diproduksi santriwati SMK I Ibrahimy untuk
dibagikan ke belasan ribu santri untuk menambah daya tahan tubuh, dan Hand
Sanitizer yang
sudah melalui uji laboratorium dan pengawasan BPOM.
“Minuman herbal tersebut bahan bakunya mengambil dari tanaman toga di sekitar
lingkungan pondok pesantren, sementara hand sanitizer belum bisa dijual dengan
bebas, karen untuk memproduksinya terkendala dengan beberapa bahan yang di
butuhkan karena di batasi pembeliannya oleh toko farmasi,”Tutur Lora fadhoil.
Dalam kesempatan itu, Lora Fadhoil berharap bantuan kapolres agar bisa membeli
bahan-bahan dalam jumlah yang diinginkan sehingga bisa memproduksi dan bisa
digunakan oleh masyarakat Situbondo secara luas.
“Kami berharap di bantu oleh bapak kapolres dalam soal ijin pembelian bahan –
bahan yang dibutuhkan agar Santri /santriwati bisa memproduksi dan bisa
digunakan olrh masyarakat Situbondo, sampai saat ini kami hanya bisa
memproduksi sebanyak 100 botol kecil, padahal jika bahannya ada, santri kami bisa
memproduksi sekitar 1.000 botol sehari,” Jelas Lora Fadhoil.