Page 38 - Konpers Kosmetik Ilegal-PIK
P. 38
Badan POM masih melakukan pemeriksaan terhadap 9 saksi karyawan dan 1 orang ahli. Hasil pemeriksaan, 1 orang
diduga pelaku berinisial SJT yang merupakan pemilik usaha. Praktik produksi ini diduga sudah dilakukan pelaku sejak
2020 di lokasi lain, yaitu di daerah Jakarta Barat.
Sedangkan kegiatan produksi di Jakarta Utara diduga dilakukan sejak September 2022.
Peredaran kosmetika ilegal itu dari Pulau Jawa wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali yakni
Kota Denpasar, hingga sebagian wilayah Sumatera Sumatera Selatan, Sumatra Utara, dan Lampung.
"Produk kosmetik ilegal ini sangat berbahaya. Selain produk yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan
keamanan, kemanfaatan, dan mutu, kita juga melihat pada sarana ini tidak menerapkan Cara Pembuatan Kosmetika
yang Baik (CPKB), terutama aspek higiene sanitasi sarana sangat kurang," ujarnya.
Risiko kesehatan yang berpotensi terjadi akibat penggunaan bahan baku pada kosmetik ilegal tersebut, yaitu dapat
menyebabkan efek ochronosis atau kulit menjadi kehitaman.
Asam Retinoat/Tretinoin dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit gatal, bengkak, kemerahan, kering, atau mengelupas
dan bersifat teratogenic menyebabkan cacat lahir pada janin.
Resorsinol dapat menyebabkan iritasi kulit dan mengganggu sistem imun.
Bahaya pemakaian resorsinol pada kulit luka atau teriritasi berupa gejala dermatitis; iritasi mata, kulit, tenggorokan,
saluran pernafasan atas; methemoglobinemia (ketidakmampuan sel darah merah mengedarkan oksigen dalam tubuh);
kulit kebiruan (cyanosis), konvulsi, peningkatan detak jantung, penyakit asam lambung (dispepsia), penurunan suhu
tubuh secara drastis (hipotermia), dan adanya urin dalam darah.
Kemudian klindamisin dapat menyebabkan iritasi kulit, salah satunya menimbulkan keluhan kulit mengelupas; dan
Fluocinolone dapat menyebabkan gatal, panas, pengelupasan, dan kulit kering, folikel rambut bengkak atau meradang
(folikulitis), perubahan warna pada kulit, dan pengerasan pada kulit.