Page 20 - BPOM Peresmian Cafe Jamu UGM
P. 20
luar biasa. Keberadaan Kafe Acaraki Gama menjadi wujud kolaborasi berbagai pihak yang hadir untuk
menginspirasi generasi muda, sekaligus melestarikan jamu sebagai warisan budaya.
“Harapannya ke depan, minat akan penelitian jamu juga bisa berkembang dan bersaing di tingkat
internasional,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor UGM, Ova Emilia, mengatakan bahwa selama ini jamu identik dikonsumsi oleh
orang tua dan jarang tersentuh anak muda. Padahal, jamu merupakan kekayaan budaya bangsa yang
harus dilestarikan secara turun-temurun.
Generasi muda sebagai penerus masa depan bangsa juga perlu memahami kembali kebudayaan minum
jamu dan pemanfaatannya bagi kesehatan. “UGM menyambut baik upaya kembali memperkenalkan
jamu di kalangan masyarakat milenial. Termasuk mahasiswa melalui kafe jamu ini dilanjutkan dengan
acara talkshow 'Jamu Goes to UGM', untuk mengampanyekan budaya minum jamu serta
mengedukasikan khasiat jamu, yang menyehatkan dan aman dikonsumsi oleh masyarakat,” ujarnya.
Kepala BPOM Penny K Lukito juga mengapresiasi terwujudnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan
industri, yang mendukung pelestarian jamu sebagai warisan budaya, sekaligus memperkenalkan jamu
kepada generasi muda.
BPOM pun mendukung pengembangan dan pemanfaatan obat bahan alam sebagai bagian dari
kampanye Bangga Buatan Indonesia, guna mewujudkan kemandirian nasional.
Kaum muda, kata Penny, diharapkan dapat ikut menjadi duta dalam mengedukasi masyarakat dan
memperkenalkan jamu secara lebih luas sebagai komoditas yang aman, bermutu, dan bermanfaat untuk
memelihara kesehatan.
"Semoga dengan didirikannya Cafe Jamu di lingkungan perguruan tinggi, dapat menjadi inspirasi
untuk membangun jiwa enterpreneurship dengan memanfaatkan potensi kekayaan alam,” katanya
menjelaskan.