Page 41 - Talkshow Kosmetik Aman
P. 41

Judul          : Parfi 56 Berupaya Tingkatkan Kesadaran Penggunaan Kosmetik Legal
               Nama Media     : sindonews.com
               Tanggal        : 27 September
               Halaman/URL  : https://lifestyle.sindonews.com/read/1443547/166/parfi-56-berupaya-tingkatkan-
                              kesadaran-penggunaan-kosmetik-legal-1569544295
               Tipe Media     : Online
























               Persatuan Artis Film Indonesia 1956 (Parfi '56) memberikan dukungannya secara penuh kepada Badan
               Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang tengah berupaya meningkatkan kesadaran penggunaan
               kosmetik legal.

               BPOM hingga saat ini mengajak para artis terutama yang laris manis memperoleh endorse produk
               kosmetik  untuk  ikut  ambil  bagian  dalam  rangka  mengedukasi  serta  meningkatkan  kesadaran
               masyarakat menggunakan kosmetik legal.

               "Segala  gerak  gerik  dalam  penampilan  jadi  perhatian  untuk  kemudian  diikuti sebagai  gaya  hidup,
               termasuk untuk hal yang berhubungan dengan penggunaan kosmetika," ujar Ketua Parfi '56, Marcella
               Zalianty ketika dijumpai di sebuah acara di Jakarta, beberapa hari lalu.

               Menurut aktris kelahiran Jakarta, 7 Maret 1980 ini, sosok artis merupakan public figure, status yang
               membuat pelaku peran, mau tidak mau menjadi role model dan figur yang ditiru terlebih dalam hal
               penampilan bagi orang banyak terutama generasi milenial.
               Istri pembalap Ananda Mikola ini mengatakan, dalam era digital saat ini sangat mudah menemukan
               berbagai tutorial penggunaan kosmetik dari para public figure di kanal media sosial seperti Intagram,
               Facebook, YouTube, atau WhatsApp.

               Hal tersebut, kata Marcella, memang tak dapat dihindari, namun yang perlu diwaspadai banyak di
               antara mereka yang nyatanya menggunakan merek-merek kosmetik yang tidak memiliki izin edar dan
               mengandung bahan berbahaya. Kenyataan ini dapat menjadi potensi pelanggaran promosi kosmetika
               ilegal dan yang cenderung menyesatkan konsumen dan endorser itu sendiri.

               "Dengan follower dan subscriber public figure yang mencapai jutaan bahkan puluhan juta, jelas apa
               yang dilakukan oleh para endorser kosmetika akan efektif dan luas dilihat atau dibaca oleh para target
               mereka yang sebagian besar adalah para milenial. Hal tersebut akan positif jika kosmetika yang telah
               ternotifikasi  dan  sesuai  dengan  ketentuan,  namun  jika  produknya  ilegal  dan  mengandung  bahan
               berbahaya, cara-cara tersebut harus dihentikan," paparnya.
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46