Page 47 - Badan POM Gandeng E-Commerce dan Marketplaces
P. 47
Judul : BPOM: Obat Keras Tak Boleh Dijual di Penyedia Jasa Jual Beli
Online
Nama Media : liputan6.com
Tanggal : 17 Oktober 2019
Halaman/URL: https://www.liputan6.com/health/read/4088474/bpom-obat-keras-tak-
boleh-dijual-di-penyedia-jasa-jual-beli-online
Tipe Media : Online
Liputan6.com, Jakarta
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Republik
Indonesia menegaskan bahwa obat
keras tidak boleh diperjualbelikan
secara online lewat penyedia jasa
perdagangan elektronik.
Dalam konferensi pers di Jakarta,
Kepala BPOM Penny K. Lukito
mengatakan bahwa aturan obat dan makanan yang beredar di penyedia jasa
perdagangan elektronik sama dengan yang beredar secara reguler.
"Misalnya obat keras, itu tidak bisa diperjualbelikan secara online ketentuannya.
Harus melalui jaringan distribusi yang sudah mendaftarkan sertifikasi dari Badan
POM," kata Penny usai penandatanganan kerja sama dengan beberapa penyedia
jasa perdagangan elektronik pada Kamis (17/10/2019).
Selain itu, Penny mengatakan bahwa obat keras harus diserahkan pada pasien
bersama resep dokter dan diberikan lewat apoteker.
Penny juga menegaskan bahwa obat dan makanan yang dijual secara daring di
penyedia jasa perdagangan elektronik, harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Salah satunya memiliki izin edar dari BPOM.
Dalam sambutannya, Penny mengatakan bahwa layanan jual beli di dunia maya
sudah tidak bisa terpisahkan dari masyarakat. Saat ini, Indonesia masuk dalam 20
besar pasar perdagangan elektronik terbesar di dunia.
Hal ini dinilai memiliki dampak positif secara ekonomi masyatakat serta kemudahan
bagi konsumen. Namun, juga ada tantangannya.
"Namun di satu sisi, khususnya untuk produk obat dan makanan juga memberikan
satu tantangan, risiko dan tantangan yang harus kita tanggulangi bersama," kata
Penny menambahkan.
Maka dari itu, penyedia jasa perdagangan elektronik dinilai menjadi garda terdepan
terkait pengawasan produk obat dan makanan yang dijual ke masyarakat.