Page 4 - E Klipping Iklan Kosmetik Kesusilaan
P. 4
Sesuai dengan definisi tersebut maka informasi yang tercantum pada materi promosi/iklan kosmetik
harus sesuai dengan kegunaan kosmetik tersebut. Informasi pada materi promosi/iklan kosmetik yang
beredar wajib memenuhi kriteria mengacu pada Peraturan BPOM Nomor 32 Tahun 2021 tentang
Pengawasan Periklanan Kosmetika.
Salah satunya termasuk iklan tidak mengeksploitasi erotisme atau seksualitas. Ketentuan pertama,
iklan atau informasi produk harus bersifat objektif. Artinya, informasi sesuai dengan kenyataan dan
tidak boleh menyimpang dari manfaat, cara penggunaan, dan keamanan kosmetik.
Materi produk yang kemudian diiklankan wajib mencantumkan informasi yang sesuai dengan data saat
mengajukan izin edar kosmetik. Poin yang tidak kalah penting adalah produsen dilarang membuat
informasi menyesatkan.
"Informasi yang disampaikan dalam iklan harus jujur, akurat, dan bertanggung jawab, serta tidak
memanfaatkan kekhawatiran masyarakat," jelas Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,
Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Mohamad Kashuri dalam keterangan resmi tertulis
yang diterima detikcom Rabu (13/3/2024).
BPOM RI juga mengimbau para produsen tidak membuat kosmetik seolah-olah bisa ditujukan sebagai
obat atau mencegah penyakit.
"Dan produk kosmetik tersebut tidak memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku karena visual iklan
yang ditampilkan jelas menyimpang dari tujuan dan kegunaan/kemanfaatan kosmetik," jelas Deputi
Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Mohamad
Kashuri.