Page 32 - FMB91
P. 32
Judul : BPOM sebut e-commerce permudah peredaran obat illegal
Nama Media : antaranews.com
Tanggal : 16 September
Halaman/URL : https://www.antaranews.com/berita/1065316/bpom-sebut-e-commerce-
permudah-peredaran-obat-ilegal
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyebut e-commerce atau jual beli dalam jaringan
(daring) mempermudah peredaran jual beli obat dan makanan ilegal kepada masyarakat
"Tantangan semakin banyak, salah satunya e-commerce, ini yang menjual produk secara bebas," kata
Kepala BPOM Penny K. Lukito di Jakarta, Senin.
Jual beli produk dalam jaringan merupakan salah satu fokus tantangan lembaga tersebut untuk
mengawasi peredaran obat ilegal. Ia mengatakan keberadaan e-commerce tidak hanya berdampak
positif bagi ekonomi digital, namun masyarakat secara bebas bisa memperoleh produk-produk secara
mudah meskipun belum teruji kualitasnya.
Biasanya, kata dia, masyarakat, khususnya konsumen, lebih mudah terpengaruh untuk membeli
produkproduk yang dijual murah melalui e-commerce, tanpa memikirkan efek samping.
Selain itu, kata dia, daerah-daerah di perbatasan juga menjadi tantangan BPOM untuk mengantisipasi
peredaran obat dan makanan ilegal.
"Kemudian di era industri 4.0 juga menjadi tantangan BPOM bagaimana mendorong UMKM dalam
negeri untuk mandiri dan berdaya saing," katanya.
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf mengatakan masyarakat berhak mendapatkan obat dan makanan
dengan c "BPOM merupakan sebuah lembaga satu-satunya badan di negara ini yang bertugas sebagai
benteng
masyarakat mengawasi sekitar 500 triliun industri makanan, minuman, obat, dan kosmetik," katanya.
Ia menyebut 70 triliun di antaranya merupakan industri obat, 100 triliun industri kosmetik, dan sekitar
300 hingga 400 triliun industri makanan dan minuman.
Tingginya angka tersebut, kata dia, merupakan tanggung jawab pemerintah, khususya BPOM, dalam
memberikan jaminan kepada masyarakat.
"Salah satu penyebab penyakit masyarakat bahwa sebagian besar karena produk makanan," kata dia.