Page 34 - FMB91
P. 34

Judul          : BPOM Sebut e-Commerce Permudah Peredaran Obat Ilegal
               Nama Media     : skalanews.com
               Tanggal        : 16 September
               Halaman/URL  : https://skalanews.com/detail/nasional/umum/326853-BPOM-Sebut-e-Commerce-
                              Permudah-Peredaran-Obat-Ilegal
               Tipe Media     : Online

























               Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyebut e-commerce atau jual beli dalam jaringan
               (daring) mempermudah peredaran jual beli obat dan makanan ilegal kepada masyarakat.

               "Tantangan semakin banyak, salah satunya e-commerce, ini yang menjual produk secara bebas," kata
               Kepala BPOM Penny K. Lukito di Jakarta, Senin (16/9).
               Jual  beli  produk  dalam  jaringan  merupakan  salah  satu  fokus  tantangan  lembaga  tersebut  untuk
               mengawasi peredaran obat ilegal.

               Ia mengatakan keberadaan e-commerce tidak hanya berdampak positif bagi ekonomi digital, namun
               masyarakat  secara  bebas  bisa  memperoleh  produk-produk  secara  mudah  meskipun  belum  teruji
               kualitasnya.

               Biasanya,  kata  dia,  masyarakat,  khususnya  konsumen,  lebih  mudah  terpengaruh  untuk  membeli
               produk-produk yang dijual murah melalui e-commerce, tanpa memikirkan efek samping.

               Selain itu, kata dia, daerah-daerah di perbatasan juga menjadi tantangan BPOM untuk mengantisipasi
               peredaran obat dan makanan ilegal
               "Kemudian di era industri 4.0 juga menjadi tantangan BPOM bagaimana mendorong UMKM dalam
               negeri untuk mandiri dan berdaya saing," katanya.

               Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf mengatakan masyarakat berhak mendapatkan obat dan makanan
               dengan catatan pemerintah harus memiliki proteksi dini dalam mengawasinya sebelum dikonsumsi.

               "BPOM merupakan sebuah lembaga satu-satunya badan di negara ini yang bertugas sebagai benteng
               masyarakat mengawasi sekitar 500 triliun industri makanan, minuman, obat, dan kosmetik," katanya.
               Ia menyebut 70 triliun di antaranya merupakan industri obat, 100 triliun industri kosmetik, dan sekitar
               300 hingga 400 triliun industri makanan dan minuman.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39