Page 122 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 122
Karya dan Kinerja
Melewati Multi Krisis:
Pandemi COVID-19
1.12. kreatIf MeMPrOdukSI HAnd SAnitizer
Selain masker, hand sanitizer merupakan salah satu produk
yang sangat dibutuhkan di masa pandemi COVID-19. Sebab,
produk tersebut bisa digunakan untuk mencegah penularan virus
severe acute respiratory syndrome coronavirus type 2 (SARS CoV-
2). Sebab bahan kimia yang terdapat di dalam produk tersebut bisa
mematikan kuman penyakit, termasuk virus penyebab COVID-19.
Hand sanitizer bisa dibalurkan atau disemprotkan di tangan,
sebelum atau sesudah makan/minum, memegang barang atau
gagang pintu yang kerap digunakan orang banyak.
Hand sanitizer dalam hal ini merupakan antiseptik atau di-
sin fektan dalam bentuk cair yang berfungsi menghambat atau
mem perlambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan tu-
buh hidup. Salah satunya adalah kulit. Antiseptik dapat di gu nakan
untuk mencuci tangan, membersihkan permukaan kulit yang ter-
luka, dan mengobati infeksi di rongga mulut.
Karena klaim itu, hand sanitizer banyak diburu orang. Aki-
batnya hand sanitizer menjadi barang langka akibat per se diaan
terbatas di tengah kebutuhan yang meningkat. Untuk men da pat-
kan nya, seseorang sering harus mengeluarkan uang yang tidak se-
dikit. Padahal volume cairan tersebut relatif tak cukup untuk me-
menuhi kebutuhan dalam jangka waktu lama apalagi bila menjalani
aktivitas sehari-hari di luar ruangan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 62
Ta hun 2017 Tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan
Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga,
hand sanitizer termasuk dalam kategori perbekalan kesehatan ru-
mah tangga (PKRT). Produk PKRT termasuk hand sanitizer yang
diproduksi, diimpor, dirakit dan/atau dikemas ulang, dan akan
di edarkan harus memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Walaupun begitu, dalam kondisi darurat, BPOM RI mem bo-
leh kan masyarakat memproduksi sendiri hand sanitizer asalkan
me me nuhi ketentuan dari WHO. Bahan-bahan tersebut, antara
lain, etanol 96%, gliserol 98%, hidrogen peroksida 3%, dan air steril
atau aquadest. BPOM RI sudah mengeluarkan surat edaran soal
peng gu naan hand sanitizer. Selain itu, Balai Besar/Balai POM di-
him bau membuat hand sanitizer sendiri dan Loka POM agar ber-
koordinasi dengan balai koordinator dalam pembuatannya. Balai
78