Page 220 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 220

Karya dan Kinerja
            Melewati Multi Krisis:
            Pandemi COVID-19



            cuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari ke ru-
            munan, dan membatasi mobilitas). Toko-toko, mal, per kan toran,
            dan pelayanan publik lain, dibatasi jam buka dan kegiatan di da-
            lam nya. Kebijaksanaan WFH membuat aktivitas di luar ruangan
            men jadi sangat terbatas.
                Terbatasnya mobilitas penduduk, membuka jalan  lebar  jalur
            online, baik sebagai sarana mendapatkan informasi maupun
            dalam upaya masyarakat memenuhi segala kebutuhan pribadi dan
            keluarga. Memanfaatkan e-learning, e-commerce, literasi  digital,
            permintaan delivery,  masyarakat  berupaya  memenuhi kebutuhan
            makanan, obat, maupun alat kesehatan/kebersihan. Akibatnya
            toko-toko atau tempat makan, yang biasanya menjadi tempat para
            konsumen bertemu, menjadi sepi. Lama-kelamaan situasi tersebut
            menggerus modal  mereka, karena harus membayar gaji dan biaya
            operasional. Hutangnya pun  membengkak. Yang  ikut  merasakan
            dampaknya adalah UMKM. Sebagian besar UMKM gulung tikar
            dan  tidak  berkembang. Andaikata dibiarkan berlanjut maka akan
            berdampak pada perekonomian nasional.
                BPOM RI sebagai lembaga pemerintah non  kementerian yang
            bergerak di bidang kesehatan pun  ikut terpanggil untuk  meng ang-
            kat dunia usaha terutama UMKM, agar bisa  pulih di tengah per eko-
            nomian pada masa pandemi ini. Selain itu, BPOM RI men dampingi
            riset  herbal serta  melakukan  kegiatan komunikasi,  in for masi,  dan
            edukasi ke pada masyarakat serta fasilitasi terhadap UMKM.


            4. 1. Bantuan Buat uMKM
                UMKM merupakan urat  nadi  perekonomian daerah, ter ma-
            suk  pedesaan, dan  nasional. Secara umum UMKM dalam per eko-
            no mian nasional memiliki  peran,  antara lain,  sebagai aktor uta ma
            dalam kegiatan ekonomi, penyedia lapangan kerja terbesar, pe-
            main penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan pem-
            ber da yaan masyarakat, pencipta pasar baru dan sumber inovasi,
            dan berkontribusi terhadap neraca pembayaran. UMKM juga ber-
            pe ran sebagai sumber pendapatan kelompok miskin, sehingga da-
            pat mengurangi angka kemiskinan.
                UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian
            Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia yakni sebesar 64,19 juta,



            176
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225