Page 223 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 223
Untuk meningkatkan daya saing UMKM, BPOM RI tidak be-
kerja sen dirian. Mereka mengajak lembaga yang mumpuni da lam
pem binaan UMKM. Yang terakhir dilakukan adalah meng gandeng
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(LLP KUKM), atau yang dikenal dengan sebutan Smesco. Keduanya
se pakat melakukan kerja sama untuk mendukung penuh UMKM
di Indonesia.
Kerja sama itu menyangkut penandatanganan MoU anta-
ra BPOM RI dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah tentang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) di Bidang Obat Tradisional, Kos me tika,
dan Pangan Olahan yang berlangsung pada awal September 2022.
Kerja sama itu diperlukan agar pelaku UMKM obat tradisional, kos-
metik, dan pangan olahan menjaga dan meningkatkan kualitas
pro duk agar tetap berdaya saing di tengah pandemi COVID-19.
Dalam seminar Pendampingan UMKM Jamu dan Kosmetik
secara daring, disampaikan bahwa BPOM RI memahami bahwa
pan demi COVID-19 memberikan dampak ke berbagai aspek sek-
tor ekonomi terutama UMKM. Namun di satu sisi juga ada per-
min taan yang tinggi akan produk-produk kesehatan, antara lain
pro duk herbal, obat tradisional, dan kosmetik.
UMKM pangan sebagai salah satu pemasok kebutuhan pangan
masyarakat perlu difasilitasi untuk meningkatkan kapasitasnya
agar dapat memenuhi standar keamanan dan mutu produk, serta
ber inovasi sebagai sektor ekonomi kreatif yang berdaya saing.
Dukungan BPOM RI terhadap UMKM juga dalam bentuk ad vo-
kasi. Kegiatan Advokasi kepada Pemda dan Bimtek kepada Pelaku
Usaha Mikro dan Kecil Garam Konsumsi diadakan pada tanggal 17
September 2020 bertempat di Jakarta yang di sel eng garakan secara
tatap muka dan daring. Sebanyak 271 peserta hadir dalam acara
ter sebut, yang terdiri dari perwakilan kementerian/lembaga pusat,
ke pala dinas/kepala organisasi perangkat daerah (OPD) atau Struk-
tural Dinas Perindustrian dan Perdagangan/Dinas Kesehatan/
Bappeda dari 42 kabupaten/kota yang tersebar di 16 provinsi, dan
24 unit pelaksana teknis (UPT) BPOM RI di 42 kabupaten/kota ter-
sebut, serta perwakilan dari PT Kimia Farma. Acara tersebut diakhiri
dengan pemberian fortifikasi secara sim bo lis kepada 100 pelaku
usaha garam konsumsi yang tersebar di 42 kabupaten/kota.
179