Page 28 - 070524_E-Klipping Pemberitaan BPOM Konpers Inwas Ramadan Periode 1- 20 April 2024
P. 28
Judul : BPOM: 9.262 sampel takjil di pasaran mengandung bahan bebahaya
Nama Media : antaranews.com
Tanggal : 4/1/2024
Halaman/URL : https://antaranews.com/berita/4038426/bpom-9262-sampel-takjil-di-pasaran-
mengandung-bahan-bebahaya
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) masih mendeteksi
kandungan bahan kimia berbahaya
bagi kesehatan konsumen pada
sejumlah sampel pangan olahan untuk
menu takjil yang beredar di pasaran
pada Ramadhan 2024.
Plt Kepala BPOM Lucia Rizka
Andalusia dalam konferensi pers di
Jakarta, Senin, mengatakan dari 9.262
sampel yang diperiksa, sebanyak 102
sampel (1,1%) mengandung bahan
yang dilarang berdasatkan lebih dari
satu parameter uji.
"Penjual takjil sangat banyak. Beberapa ada yang berpotensi bahaya pada pangan siap saji, misalnya
pewarna Rhodamin B, formalin agar tidak mudah basi atau rusak, terutama pangan mengandung banyak
air seperti agar-agar dan mi," katanya.
Dari 102 temuan produk takjil mengandung bahan terlarang itu, sebanyak 0,53 persen mengandung
formalin pada sampel mi kuning, teri, tahu, cincau, agar-agar, cumi, ikan peda, dan terasi.
Sebanyak 0,30 persen mengandung rhodamin B pada sampel cendol, mutiara, kerupuk pasir, jeli merah,
jenang merah, pacar cina, dan mi pelangi.
Kemudian sekitar 0,28 persen jajanan takjil diketahui mengandung boraks berdasarkan pemeriksaan
pada sampel kerupuk, cao, cendol, cilok, otak-otak, sate usus, kerang, udang, tahu, dan teri. Sedangkan
0,01 persen diketahui mengandung kuning Metanil pada produk tahu oranye.
Rizka memaparkan data pengawasan takjil yang digelar serentak di seluruh kantor cabang BPOM di
daerah melibatkan 3.749 pedagang takjil di 1.057 titik lokasi pengawasan.