Page 38 - Sarasehan Jamu Nusantara
P. 38
Indonesia memang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang melimpah. Tantangannya adalah
upaya untuk bisa menemukan, memanfaatkan, mengolah dan mengoptimalkan serta memelihara
potensi dari kekayaan flora dan fauna untuk menghasilkan obat bahan alam yang berkualitas dan
terstandar. Penny menuturkan pendampingan dilakukan BPOM bahkan pada saat awal penelitian obat
bahan alam. Keterlibatan BPOM dari awal penelitian berfungsi untuk memastikan standar-standar
yang dilakukan pada saat melakukan penelitian sesuai dengan standar yang berlaku.
BPOM juga berperan melakukan pendampingan terhadap fasilitas produksi untuk memastikan
memenuhi cara produksi obat tradisional yang baik atau Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
hingga sampai mengeluarkan izin edar produk. Dengan demikian, ketika sudah selesai di tahap
penelitian di laboratorium, obat bahan alam bisa melangkah ke uji praklinis dan uji klinis sesuai standar
dan prosedur yang berlaku.
Itu akan memudahkan kegiatan penelitian pengembangan obat bahan alam yang mengikuti kaidah
ilmiah ke depan. Jika sudah terbukti untuk aspek keamanan, khasiat dan mutu obat bahan alam secara
ilmiah, maka BPOM selanjutnya akan mengevaluasi dan menentukan untuk pemberian izin edar.
Dengan izin edar, produk tersebut sudah terjamin kualitas dan keamanannya sehingga mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat dan dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.