Page 29 - E-MODUL PAI FASE E ELEMEN FIQIH MATERI ASURANSI, BANK DAN KOPERASI SYARI'AH
P. 29

membeli  padi  di  musim  kemarau,  tetapi  diserahkan  setelah
                          panen.
                         Adapun para fuqoha klasik tidak pernah menyebutkan larangan
                       tentang asuransi, sehingga hukumnya tetap diperbolehkan. Hal
                       tersebut berdasarkan salah satu akidah fiqih:

                                                                     ِ
                                                             ِ ِ
                                                  ِ
                                                     ِ
                                      ِ ِ ِ
                                              ْ
                                      ٍ ليلدب َّ لَإ ُ ةحاب ِ لْاو  ُْ لحْلا ت َ لاماعمْلا يف طورُْ شلا يف لصَ لأْ ا
                                                                      ُ ْ
                                      ْ َ
                                                        َ َُ
                                            َ َ َ
                                                                ُْ
                         Artinya: "Hukum asal sesuatu adalah boleh, kecuali ada dalil
                       yang mengharamkannya”

                         Selain  itu  para  ulama  fikih  kontemporer  menyatakan  bahwa
                       asuransi terbagi menjadi dua macam yaitu asuransi tijari atau
                       asuransi yang bersifat komersil, profit oriented maka hukumnya
                       haram. Alasannya pada asuransi tijari ini terdapat praktik riba dan
                       gharar. Dan yang kedua adalah asuransi ta’awuni atau tabarru’,
                       yang merupakan asuransi sosial dan landasannya adalah tolong
                       menolong  sehingga  para  ulama  bersepakat,  hukum  asuransi  ini
                       mubah atau boleh.

                   d)  Hukum Asuransi Syari’ah di Indonesia
                         Adanya  Asuransi  Syari’ah  merupakan  jawaban  untuk
                       menghadapi  Asuransi  Konvesioanl  (umum).  Fatwa  MUI  Nomor
                       21/DSN-MUI/X/2001 menyatakan bahwa asuransi syariah secara
                       sah  diperbolehkan  dalam  ajaran  agama  Islam.  Fatwa  tersebut
                       mempertegas  kehalalan  asuransi  syariah  yang  di  antaranya
                       mengatur  tentang  prinsip  umum  dan  akad  asuransi  syariah.
                       Dengan   demikian   jaminan   perlindungan/takaful   yang
                       ditawarkan melalui program asuransi syariah ini jelas hukumnya
                       halal.

                         Sedangkan  regulasi  yang  mengatur  tentang  seluk  beluk  dan
                       pengelolaan asuransi di Indonesia diatur dalam UU No. 40 Tahun
                       2014 tentang Perasuransian. Undang-undang ini mengatur tidak
                       hanya asuransi konvensional, namun juga mengatur tentang tata
                       kelola asuransi syariah dengan sangat jelas dan terperinci.



                         E-Modul PAI Berbasis Keterampilan Abad 21 Kurikulum Merdeka         22
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34