Page 32 - C:\BELAJAR MANDIRI\
P. 32
”Aku ingin sekali Reiska menyadari keberadaan kita. Reiska seharusnya berpikir ada apa di
balik kekuasaan Allah yang telah menciptakan kita. Mereka seharusnya menjaga kita dengan
baik. Bukankah Allah menciptakan mereka untuk menjadi Khalifah di muka bumi ini? Manusia
seharusnya menyayangi dan merawat kita. Mereka seharusnya berpikir andai tidak ada
mawar, anggrek, suplir, atau bunga lainnya, bagaimana? Dunia pasti suram tanpa penyejuk
mata. Beda kalau ada kita, mereka akan merasa senang dan tenteram bila memandang si
mawar yang sedang mekar, suplir yang segar atau anggrek yang ..... dan seharusnya
manusia yang melihat ’keabadianku’ sebagai contoh bagaimana mengabadikan hatinya
sebagai rasa syukur ke hadirat Illahi,” suaraku pelan, mataku mulai berkaca-kaca menahan
air mata yang hampir tertumpah. ”Kamu benar, Weis. seharusnya manusia belajar dari
fenomena alam seperti kita. Lihat bungaku, berwarna merah menawan, wangi yang merebak.
Allah sengaja menciptakan duri-duri kecil di batangku untuk menjaga kehormatanku dari
serangan makhluk yang jahil agar tidak mudah dipetik begitu saja. Dan kamu juga hidup di
tepi jurang sehingga diperlukan perjuangan bagi yang ingin memetikmu. Seharusnya
manusia menyadari hal itu, mencontohkan kita! Indah tapi tak mudah diraih.