Page 46 - Update e-book Whole language FIX_Neat
P. 46
MENULIS
Mengenal Tradisi Pindah Rumah Suku Bugis
TEKS 2
Cara, Kearifan Lokal, dan Tugas Perempuan
(Daniswari, 2022)
Bagi kebanyakan orang pindah rumah berarti pindah tempat tinggal dengan membawa
barang-barang. Namun tidak demikian dengan suku Bugis, Sulawesi Selatan. Bagi suku
Bugis, pindah rumah berarti pindah yang sebenar-benarnya. Mereka memindahkan rumah,
berupa bangunan rumah, dan barang-barang. Tradisi memindahkan rumah ini disebut
'Mappalette Bola'. Biasanya tradisi Mappalette Bola dilakukan jika pemilik rumah ingin pindah
dan menjual rumahnya tetapi tidak dengan tanahnya.
Rumah yang dipindahkan biasanya berupa rumah adat panggung yang terbuat dari kayu ciri
khas masyarakat Sulawesi. Kerangka rumah biasanya menggunakan tiang dan balok yang
dirangkai tanpa menggunakan paku. Umumnya, bentuk bangunan persegi empat yang dibuat
memanjang ke arah belakang. Tiang-tiang rumah, ada yang ditancapkan ke dalam tanah dan
ada yang diletakkan di atas batu dengan kesimbangan. Sebelum rumah dipindahkan,
perabotan rumah tangga, seperti lemari maupun barang pecah belah yang terdapay di dalam
rumah harus dikeluarkan, untuk menghindari kerusakan. Kemudian, tiang-tiang yang terdapat
di bawah rumah panggung tersebut dipasang bambu yang berguna untuk mengangkat
rumah. Sang ketua adat akan meneriakan semacam 'mantra' agar para warga kuat
memindahkan rumah hingga ke lokasi yang baru. Ketua adat pula yang akan memberikan
aba-aba kapan harus mengangkat, berjalan, kecepatan langkah dan sebagainya. Setelah
setahun menempati lokasi baru, mereka akan melakukan upacara Moccera Bola untuk
menolak bala dengan cara menyapukan darah ayam pada tiang-tiang rumah. Tradisi
pindahan suku Bugis mencerminan kegotong-royongan.
(Sumber: kompas.com)
38