Page 15 - E-Modul FIX- Revisi
P. 15
dukungnya sehingga efek kerusakan ekosistem sungai seperti: tercemarnya air sungai
sehingga tidak bisa digunakan sebagai sumber air minum, berkurangnya tangkapan ikan, air
sungai yang menyebabkan gatal – gatal saat mandi di sungai, tidak lagi dirasakan oleh
masyarakat di Kuansing. Saat ini sumber daya air terus menurun sehingga pengendalian
pencemaran air perlu dilakukan untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu
air melalui upaya pencegahan dan penanggulanganan pencemaran air serta pemulihan
kualitas air.
Technology
Pada dasarnya, teknologi adalah cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih
mudah dan praktis demi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi yang
dikenalkan di masyarakat perdesaan harus mudah digunakan, mudah pemeliharaannya dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, berbicara tentang teknologi tepat guna,
tidak harus selalu berhubungan dengan teknologi yang rumit dan sulit diaplikasikan.
Teknologi sederhana untuk mengurangi dampak pencemaran sungai seperti wetland menjadi
alternatif teknologi di bidang sanitasi.
Wetland atau lahan basah adalah suatu lahan yang jenuh air dengan kedalaman air
kurang dari 0,6 meter yang mendukung pertumbuhan tanaman air. Wetland buatan dapat
diartikan sebagai ekosistem rawa buatan manusia yang didesain khusus untuk memurnikan
air tercemar dengan mengoptimalkan proses-proses fisika, kimia, dan biologi dalam suatu
kondisi yang saling berintegrasi seperti yang biasanya terjadi dalam sistem rawa
alami. Wetland dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis tanaman hingga cara pemasangan
pipa aliran airnya. Wetland tipe ini selain ditanami dengan berbagai tanaman akar tenggelam
juga dilengkapi dengan pasir dan batu kerikil untuk menyaring air limbah. Aliran air
kemudian dialirkan ke bawah, bukan ke permukaan sehingga menurunkan kemungkinan
menyebarnya bau tidak enak yang menyengat.
11