Page 27 - E-Modul Perubahan Lingkungan
P. 27
yang dihasilkan. Terjadinya kebakaran hutan dan lahan dapat disebabkan oleh berbagai
faktor.
Perubahan iklim di Indonesia dapat mempengaruhi terjadinya kebakaran, salah
satunya adalah curah hujan. Meskipun curah hujan bukan menjadi penentu terjadinya
kebakaran, namun curah hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan
kelembaban bahan bakar, dimana jika curah hujan berkurang maka kelembaban bahan bakar
juga berkurang sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Indikator penyebab terjadinya potensi kebakaran juga dapat dideteksi dengan adanya sebaran
titik panas (hotspot).
Kebakaran dapat menyebabkan banyak kerugian lingkungan terutama pada kebakaran
hutan yang tidak terkendali, aspek yang ditinjau adalah sosial ekonomi, ekiologi, dan politis.
Dampak kerugiaan pada kebakaran hutan dan lahan antara lain: Mengalami Kerusakan dan
hilangnya sumberdaya hutan, meningkatnya erosi tanah, sistem penyangga kehidupan yang
menurun dengan berkurangnya keanekaragaman jenis flora dan fauna sebagai sumber plasma
nutfa, iklim mikro yang mengalami perubahan, dan nilai estetika yang menurun. Dampak dari
asap tebal yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali akan
mengakibatkan kerugian lainnya juga seperti menurunnya aktivitas ekonomi.
Bentuk kerugiaan dari asap kebakaran dapat ditinjau dari aspek kesehatan, kehilangan
produksi industri, pariwisata, gangguan transportasi, pengunjung hotel dan penginapan akan
menurun derastis akibat kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali, serta kemungkinan
memburuknya kerjasama diplomasi dengan negara lain. Titik api adalah jumlah kejadian
kabakaran lahan atau hutan yang terjadi di permukaan bumi, titik api juga dijadikan suatu
indikator terjadinya kebakaran hutan atau lahan yang di indikasikan sebagai lokasi yang
memiliki suatu indikator suhu yang relatif tinggi tingkat suhunya dibandingkan suhu di
sekitarnya.
Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan, penting untuk
melakukan pemantauan awal guna mengambil langkah-langkah penanggulangan dan
pencegahan. Salah satu metode pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang dapat diterapkan
adalah sistem peringatan dini yang memanfaatkan analisis data titik panas melalui
penggunaan teknologi penginderaan jarak jauh. Ketersediaan berbagai satelit yang mampu
mengawasi titik-titik api (hotspot) memiliki potensi untuk membantu dalam upaya mitigasi
kebakaran dengan membuat pemetaan wilayah yang rentan terhadap kebakaran.
Selain itu, kondisi iklim juga merupakan salah satu faktor pemicu kebakaran hutan.
Salah satu fenomena iklim yang berpengaruh adalah El-Nino, yang menyebabkan perubahan
23