Page 299 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 299

JONATHAN BLACK
           untuk membuat hal-hal tepat untuk mereka. Ia merasakan sakit
           orang lain sebagai sakitnya. Ia sedang mengalami sesuatu—bakat
           berempati—yang belum pernah dirasakan orang lain sebelumnya.
              Begitu seseorang atau sekelompok kecil orang mengembangkan
           keterampilan baru, sebuah contoh kesadaran baru, hal itu sering
           tersebar di seluruh dunia dengan sangat cepat. Yesus Kristus mem-
           perkenalkan cinta jenis baru, sebuah cinta yang baik budi ber-
           dasarkan bakat berempati. Seseorang akan bebas melintasi batas dari
           keberadaannya yang terkucil, berbagi apa saja yang tengah terjadi
           pada bagian terdalam orang lain.
              Cinta pada zaman Sebelum Masehi merupakan cinta berdasarkan
           suku dan kekeluargaan. Sekarang pribadi-pribadi mampu bangkit
           di atas ikatan darah dan memilih dengan bebas siapa yang dicintai.
           Inilah yang dimaksud Yesus ketika, dalam Mark 3.32, “ia tampak
           menyangkal pentingnya ibunya sendiri dan ketika, dalam Matthew,
           “Barang siapa yang mengasihi ibu atau bapaknya lebih daripada-Ku,
           ia tidak layak bagi-Ku.”
              Ajaran Esoteris terutama tentang mencintai dengan cara yang
           benar. Ia menyatakan ketika Anda bekerja sama dengan kekuatan
           yang baik yang membentuk kosmos, kekuatan itu mengalir melalui
           Anda dengan cara tertentu sehingga Anda menyadarinya. Proses ini
           disebut taumaturgi, atau kekuatan magis ilahiah.
              Apakah itu pada tingkat ini atau pada tingkat “tindakan kebaikan
           kecil dan cinta, tidak bernama, tidak diingat” dari St. hérèse dari
           Lisieux, cara menyangkal diri dan bertindak bederma dalam hal-
           hal kecil, pandangan baru Kristen berfokus pada kehidupan di
           dalam. Jika kita membandingkan kode moral terdahulu, seperti
           hukum Musa atau bahkan yang lebih tua, Kitab Undang-Undang
           Hammurabi, dengan Sermon on the Mount, jelas bahwa mereka
           hanya menguasai untuk mengatur kebiasaan di Dunia luar—jangan
           menyembah berhala, mencuri, membunuh, berzina, dan lain-lain.
           Ajaran moral dalam Gospel, sebaliknya, mengatur ke keadaan di
           dalam. “Diberkati mereka yang miskin dalam roh ... mereka yang
           berduka ... lemah lembut ... berhati murni ....”
              Ketika Yesus Kristus berkata: “Tetapi katakan kepadamu, bahwa
           barang siapa melihat seorang perempuan dengan berhasrat padanya


           288

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304