Page 57 - E-MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK SMA/MA
P. 57
2). Limbah B3 dari kegiatan rumah sakit berupa limbah radioaktif, limbah patologis (sisa-
sisa jaringan, organ, plasenta, darah, dan cairan tubuh), limbah kimiawi (sisa zat untuk
disenfeksi), limbah farmasi (obat-obatan kadaluwarsa), benda-benda tajam (jarum suntik
bekas, pisau, dan gunting) yang terkontaminasi oleh kuman penyakit, dan limbah yang
berpotensi menularkan penyakit.
3). Limbah B3 dari kegiatan rumah tangga berupa sisa-sisa obat kadaluwarsa, pemutih,
detergen, sampo, kemper, baterai bekas, aerosol, racun tikus, dan pembasmi nyamuk.
4). Limbah B3 dari kegiatan pertanian berupa insektisida dan pupuk.
Setiap orang yang melaukan usaha atau kegiatan yang menggunakan serta mengahasilkan
limbah B3 memiliki kewajiban mengelola limbah, yaitu sebagi berikut :
1. Melakukan reduksi, mengolah, dan menimbun limbah B3
2. Apabila hasil pengelolaan limbah menghasilkan limbah yang bermanfaat, limbah
tersebut dapat dimanfaatkan sendiri atau diserahkan ke pihak pemanfaat limbah B3
3. Mengelola limbah B3 sesuai dengan teknologi yang ada, dan jika tidak mampu, limbah
B3 diekspor ke negara lain yang memiliki teknologi tersebut.
4. Memilki izin pengelolaan limbah B3 sesuai dengan jenis pengelolaannya.
5. Menyimpan limbah B3 paling lama 90 hari bagi limbah yang volumenya kurang dari 50
Kg perhari. Penyimpanan ini dilakukan setelah pemilik industri mendapat persetujuan
dari Bapedal (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan) (Irnaningtyas dan Sagita,
2021).
49