Page 37 - Si Saloi yang Cerdik
P. 37
Saloi dan kawan-kawannya sudah bisa dan biasa
tidur di air ini. Mereka dapat memejamkan mata jika
merasa silau melihat matahari atau sebaliknya santai
sambil melihat awan dengan berbagai bentuknya dalam
bentangan langit yang luas.
“Bang!” Dodi, adik Pendi, tiba-tiba ikut ke
sungai. Pendi terkejut mengenali suaranya adiknya.
Konsentrasinya untuk tidur di air buyar. Padahal, ia
sedang terbaring tenang tadi. Diam sambil memejamkan
mata. Tak bergerak dan menikmati tubuhnya terombang-
ambing gelombang air sungai.
Saloi yang kalah hompimpa dan akhirnya menjadi
juri juga menoleh, melihat ke arah datangnya suara,
Dodi yang berumur tiga tahunan tersenyum melihat
mereka. Ia berdiri di tangga dekat sungai.
Pendi tahu arti senyuman itu. Dodi memang sudah
berkali-kali minta diajari tidur di atas air. Ia sudah
pandai berenang, tetapi belum bisa tidur di atas air.
Berkali-kali ia mencoba, tetapi masih gagal dan malah
kemasukan air dan tenggelam kepalanya. Itu sebabnya
ia meminta kepada Pendi, abangnya untuk mengajarinya
tidur di air.
25