Page 29 - MODUL 3
P. 29
hal itu berarti menulis kembali teks eksposisi yang telah dibuat dengan
menggunakan bahasa, kalimat, dan pemahaman sendiri. Dengan tetap
memperhatikan struktur nya Adapun langkah-langkah menginterpretasi kan sebagai
berikut:
1. Membaca berulang-ulang
2. Memahami isi teks
3. Menemukan makna istilah tertentu
4. Mengungkapkan dengan kata sendiri
Tugas 1: Mengidentifikasi tesis argumen dan rekomendasi dalam teks eksposisi.
Kerjakan tugas berikut sesuai pada petunjuk setiap nomor!
1. Bacalah teks berikut!
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar. Segala macam
pemberitaan tentang kerusakan lingkungan hidup tidak lagi asing di pengamatan
dan pendengaran kita. Peristiwa demi peristiwa terjadi tanpa kompromi. Kapan dan
dimana akan terjadi, manusia hanya bisa mereka-reka. Dan melalui pemanfaatan
kecanggihan teknologi yang ada, manusia hanya bisa menghindar dan
menyelamatkan diri. Oleh karena itu, tak jarang keresahan dan kecemasan manusia
akan suatu efek yang lebih besar, terus menerus membayangi hidup manusia.
Dengan demikian, timbullah persepsi bahwa alam adalah musuh bagi manusia,
sehingga tingkat kewaspadaan manusia pun semakin meningkat.
Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri ini telah memberi dampak
yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia
juga. Namun hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah
cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah
manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan
diri tanpa suatu pencarian solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?
ada beberapa usaha yang mestinya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup, yaitu upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman
tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.
Kenyataan kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi.
Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap
nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai hembusan angin yang berlalu. Bekas
tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal
menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Tapi perlu diingat bahwa tidaklah cukup
jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak
pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu perilaku dan
tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.
24