Page 13 - Cerita Rakyat Flipbook
P. 13
e. Koda
Koda merupakan kata-kata penutup yang berfungsi sebagai kesimpulan ataupun
penegasan kembali tentang pesan-pesan penting yang terkandung dalam isi
hikayat. Bagian ini juga termasuk optional.
Contoh:
Demikianlah nasib yang dialami oleh seorang yang gigih di dalam
perjuangannya. Apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan pun
akan mengabulkannya; yang juga memiliki arti penting bagi kehidupan orang
itu.
Setelah kamu membaca dan memahami struktur cerita rakyat (hikayat),
apakah kamu menemukan kesulitan? Ya, pasti. Kalian merasa kesulitan
memahami alur cerita rakyat (hikayat). Hal ini disebabkan kata atau kalimat yang
digunakan tidak lazim atau tidak biasa. Hal Itu juga merupakan salah satu ciri
hikayat, yaitu kata-kata sulit atau biasa dikenal dengan kata-kata arkais. Kata-
kata arkais tersebut dapat kamu cari artinya dalam kamus bahasa Indonesia.
2. Karakteristik Cerita Rakyat (Hikayat)
Cerita rakyat (hikayat) merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi
lain. Adapun karakteristik cerita rakyat (hikayat), antara lain:
a. Kemustahilan
Salah satu ciri cerita rakyat/hikayat adalah kemustahilan dalam teks, baik dari segi
bahasa maupun dari segi cerita. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak
bisa dinalar.
b. Kesaktian
Selain kemustahilan, seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam cerita
rakyat/hikayat. Kesaktian dalam Hikayat Indera Bangsawan ditunjukkan dengan
kesaktian kedua pangeran kembar, Syah Peri dan Indera Bangsawan, serta raksasa
kesaktian itu:
1) Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan;
2) Raksasamemberisarungkesaktianuntukmengubahwujud dan kuda hijau untuk
mengalahkan Buraksa;
3) Indera Bangsawan mengalahkan Buraksa.
c. Anonim
Salah satu ciri cerita rakyat, termasuk hikayat, adalah anonim. Anonim berarti tidak
diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut disebabkan