Page 48 - 1. E-MODUL AHMAD SUBARI (20177016) 52_Neat
P. 48
EKOLOGI & PERUBAHAN LINGKUNGAN 06/24/2022
iii. Hewan-hewan penghisap darah seperti lintah, pacet, dan nyamuk
menghasilkan zat antikoagulasi darah (contohnya heparin) sehingga
tempat mereka menempek atau menghisap darah tidak terjadi
pembekuan darah.
iv. Pada primata dengan sistem sosial satu jantan (one male), misalnya
pada langur Hanuman (Semnopithecus entellus), yang tersebar di
India dan Bangladesh terdapat adaptasi fisiologi yang unik pada
betinanya. Jika terjadi pengambilalihan posisi jantan paling kuat
(jantan-α) seringkali jantan baru akan membunuh bayi-bayi
(infantisida) pada kelompok tersebut. Salah satu hipotesis
menyatakan bahwa hal itu dilakukan agar induk bayi segera memasuki
estrus sehingga jantan baru dapat segera kawin. Betina memiliki
mekanisme “tipuan” sebagai strategi menyelamatkan bayinya. Betina
secara fisiologi mengalami estrus shum (semu) sehingga betina
tersebut seakan-akan sedang estrus sehingga jantan dapat
mengawininya.
v. Ikan mujair yang hidup di perairan gelap memiliki warna tubuh yang
lebih gelap dibandingkan dengan yang hidup di perairan jernih.
c) Adaptasi Perilaku
Bentuk adaptasi yang ketiga ialah adaptasi perilaku yang dapat
dilakukan hewan secara segera, jauh lebih cepat daripada adaptasi
fisiologi dan adaptasi morfologi. Adaptasi ini merupakan respon yang
pertama kali ditunjukkan oleh hewan sebagai respon terhadap perubahan
faktor lingkungan. Beberapa contoh adaptasi perilaku disajikan sebagai
berikut ini.
i. Monyet Jepang (Macaca fuscata) di Jigokudani Monkey Park, bagian
dari Joshinetsu Kogen National Park, Nagano, Jepang, memiliki
AHMAD SUBARI 38