Page 70 - 1. E-MODUL AHMAD SUBARI (20177016) 52_Neat
P. 70
EKOLOGI & PERUBAHAN LINGKUNGAN 06/24/2022
atas air sehingga membantu sistem akar memperoleh oksigen (gambar
17) (Urry et al., 2021).
3) Salinitas (kadar garam yang terlarut dalam air)
Salinitas mempengaruhi
keseimbangan air organisme
melalui osmosis. Banyak
organisme akuatik dalam
hidupnya hanya terbatas
pada habitat air tawar atau
air asin saja karena Gambar 18. Salar de Uyuni, di Bolivia, dataran garam
terbesar di dunia (sumber: Urry et al.,
kemampuannya yang 2021).
terbatas untuk melakukan osmoregulasi. Pada organisme terestrial
dapat mengeluarkan kelebihan garam dari kelenjar khusus dalam bentuk
tinja atau urin. Namun, konsentrasi garam di beberapa habitat (seperti
dataran garam) sangat tinggi sehingga hanya sedikit spesies tumbuhan
atau hewan yang dapat bertahan hidup di sana. Lihat gambar 18. Seperti
halnya pada Ikan Salmon yang bermigrasi antara aliran air tawar dan laut
menggunakan mekanisme perilaku dan fisiologis untuk osmoregulasi.
Mereka menyeimbangkan kandungan garam mereka dengan menyesuaikan
jumlah air yang mereka minum dan dengan mengalihkan insang mereka
dari mengambil garam di air tawar menjadi mengeluarkan garam di laut
(Gambar 5) (Urry et al., 2021).
4) Cahaya matahari
Cahaya matahari adalah penyedia energi yang dapat menggerakkan
sebagian besar pada ekosistem. Cahaya matahari yang terlalu sedikit
dapat membatasi distribusi spesies tumbuhan hijau. Pada ekosistem
hutan, naungan pada daun membuat persaingan dalam mendapatkan
AHMAD SUBARI 60