Page 116 - BUKU PANCASILA FIX
P. 116
86
Kekhasan nilai yang melekat dalam Pancasila sebagai nilai
intrinsik terletak pada diakuinya nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial sebagai
satu kesatuan. Kekhasan ini yang membedakan Indonesia dari
negara lain. Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan memiliki sifat umum universal. Karena
sifatnya yang universal, maka nilai-nilai itu tidak hanya milik
manusia Indonesia, melainkan manusia seluruh dunia.
Pancasila sebagai nilai instrumental mengandung
imperatif dan menjadi arah bahwa dalam proses mewujudkan
cita-cita negara bangsa, seharusnya menyesuaikan dengan sifat-
sifat yang ada dalam nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan sosial. Sebagai nilai instrumental,
Pancasila tidak hanya mencerminkan identitas manusia Indonesia,
melainkan juga berfungsi sebagai cara (mean) dalam mencapai
tujuan, bahwa dalam mewujudkan cita-cita negara bangsa,
Indonesia menggunakan cara-cara yang berketuhanan,
berketuhanan yang adil dan beradab, berpersatuan,
berkerakyatan yang menghargai musyawarah dalam mencapai
mufakat, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila juga mencerminkan nilai realitas dan idealitas.
Pancasila mencerminkan nilai realitas, karena di dalam sila-sila
Pancasila berisi nilai yang sudah dipraktekkan dalam hidup
sehari-hari oleh bangsa Indonesia. Di samping mengandung nilai
realitas, sila-sila Pancasila berisi nilai-nilai idealitas, yaitu nilai
yang diinginkan untuk dicapai.
Menurut Kaelan (2002: 128), nilai-nilai yang terkandung
dalam sila I sampai dengan sila V Pancasila merupakan cita-cita,
harapan, dambaan bangsa Indonesia yang akan diwujudkan
dalam kehidupannya. Namun, Pancasila yang pada tahun 1945
secara formal menjadi das Sollen bangsa Indonesia, sebenarnya