Page 17 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Kedua_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 17

ل
                                                                              إ
                                                                            ه
                  Makna ayat kedua ini adalah bahwa dzikir seperti ucapan      ٗ

                        ّ ٗإ   للا    akan naik ke tempat yang dimuliakan oleh Allah, yaitu
                  langit. Dzikir ini juga akan mengangkat amal saleh. Pemaknaan
                  seperti  ini  sesuai  dan  selaras  dengan  ayat  muhkamat

                                            هلثمك
                  ) ۱۱  : ىريشلا   ةريس    ﴾   (    ءٌش    ِِ ِ           سِ   ﴿   ل  .




                         Jadi  penafsiran  terhadap  ayat-ayat mutasyabihat  harus
                  dikembalikan  kepada  ayat-ayat  muhkamat.  Ini  jika  memang
                  berkait  dengan  ayat-ayat  mutasyabihat  yang  mungkin
                  diketahui  oleh  para  ulama.  Sedangkan  mutasyabih  (hal  yang
                  tidak diketahui oleh kita) yang dimaksud dalam ayat
                                           ) 7     :  نارمع   لاء   ةريس ( ﴾  ُ  ِ     َّ ٗإ     للا      ه  ل ُِ و     أت    م  لع ُ   امو  ﴿
                                                                   ُ
                                                                        ُ

                  Menurut bacaan waqaf pada lafzh al Jalalah للا adalah seperti
                  saat  kiamat  tiba,  waktu  pasti  munculnya  Dajjal,  dan  bukan


                  mutasyabih   yang seperti ayat tentang istiwa' ) Q.S. Thaha : 5).
                  Dalam  sebuah  hadits  Rasulullah  shallallahu  'alayhi  wasallam
                  bersabda :
                                                               ِ
                                 )        افِفخ   افعض   فِعض  ث    ُدح   " (  ِ ِ     ُ  ِ   اي نماءو   ِِ    ُ ِ   ايُ لمعا     "
                                                                    هم  كحمب
                                                       ه ِ وباشتمب

                                                              ُ
                  Maknanya:  “Amalkanlah  ayat-ayat  muhkamat  yang  ada  dalam  Al
                  Qur'an  dan    berimanlah  terhadap    yang  mutasyabihat  dalam  Al
                  Qur'an".  Artinya  jangan  mengingkari  adanya  ayat-ayat
                  mutasyabihat  ini  melainkan  percayai  adanya  dan  kembalikan
                  maknanya kepada ayat-ayat yang muhkamat. Hadits ini dla'if
                  dengan kedla'ifan yang ringan.
                         Seorang ahli hadits, pakar bahasa dan fiqh bermadzhab
                  Hanafi,  Murtadla  az-Zabidi  dalam  syarh  Ihya'  'Ulum  ad-Din




                                                14
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22