Page 23 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 23
12 | Ayo Kita Tahlil !!
ibunya, jika tidak diketahui nama ibunya maka
dinisbahkan ke Hawwa‟- (diucapkan sebanyak tiga
kali), ingatlah perjanjian yang engkau yakini di dunia
sampai engkau meninggal dunia; yaitu bersaksi bahwa
tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan
bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah dan
bahwa engkau menerima dengan sepenuh hati Allah
sebagai Tuhanmu, Islam sebagai agamamu, Muhammad
sebagai Nabimu dan al-Qur‟an sebagai pemandu dan
pembimbingmu”.
Jika mayit tersebut seorang perempuan maka
permulaan kalimat talqin adalah dengan mengucapkan “Ya
Amatallah ibnata Amatillah...”. Artinya, “Wahai perempuan
hamba Allah, anak seorang perempuan hamba Allah...”,
kemudian disebutkan nama mayit tersebut dan nama ibunya,
jika tidak diketahui nama ibunya maka dinisbahkan kepada
Hawwa‟. Kalimat ini diucapkan sebanyak tiga kali. Setelah itu
kemudian membacakan kalimat di atas dengan mengganti
lafazh “Udzkur” menjadi “Udzkuri”, mengganti lafazh
“Kharajta” menjadi “Kharajti”, menganti lafazh “Annaka”
menjadi “Annaki”, dan mengganti lafazh “Radlita” menjadi
“Radliti”.
Hadits yang menjelaskan anjuran talqin terhadap
mayit adalah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh al-Hafizh
ath-Thabarani. Al-Hafizh Ibn Hajar al-„Asqalani dalam kitab
at-Talkhish al-Habir menuliskan sebagai berikut:
ِ
ِ
ِ
ِ َّ
نَ نيارػبطلا . مّ لسو ويَ لَ ﵁ا ىّ لص ِ بيَّنلا ِ ن َ رػبْ لْا وب درو
ْ َ ُْ
َ َ
َ ْٕ
َ َ َ ْ َ ُ
ََ
َُ
َََ
ِ
ِ
ِ
﵁ا ُ ؿوسر انرمَأ امك ِ ب اوعػنصاف ُْ تم انَأ اذإ :ةمامُأ ِ بَأ
َ
َ
َ
َ َ َ
ُْ َ ََ َ ْ َُْْ
َ َ ْ