Page 267 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 267
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 265
Aisyah, Abdullah ibn Mas‘ud mengatakan bahwa ketika itu
Rasulullah tidak melihat Allah.
Sedangkan sahabat lainnya, seperti Abdullah ibn Abbas
mengatakan bahwa ketika itu Rasulullah melihat Allah dengan
mata hatinya. Dalam pendapat Abdullah ibn Abbas; Allah telah
memberikan kemampuan kepada hati Rasulullah untuk dapat
melihat-Nya. Perbedaan Furû‟ al-„Aqîdah semacam inilah yang
terjadi antara al-Asy‘ariyyah dan al-Maturidiyyah, sebagaimana
perbedaan tersebut telah terjadi di kalangan sahabat Rasulullah.
Kesimpulannya, kedua kelompok ini masih tetap berada dalam
satu ikatan al-Jama‟ah, dan kedua kelompok ini adalah kelompok
mayoritas umat Rasulullah Ahlussunnah Wal Jama‘ah yang
disebut dengan al-Firqah an-Najiyah, artinya sebagai satu-satunya
kelompok yang selamat.
Al-Imam al-Hafizh Muhammad Murtadla az-Zabidi (w
1205 H) dalam pasal ke dua pada Kitab Qawa-id al-„Aqa-id dalam
kitab Ithaf as-Sadah al-Muttaqîn Bi Syarh Ihya‟ „Ulûm ad-Dîn,
menuliskan sebagai berikut:
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ْ ةَدَرتاهداوْةرعاهلأاْمبهْدارهدافْةعاملجاوْة نسلاْلىأْقلْ طُأْاذإ
َ
ّ ُ
ُّ
ُ َ
ُ
ْ َ
َ َ
َ َ
ُ
“Jika disebut nama Ahlussunnah Wal Jama‟ah maka yang
dimaksud adalah kaum Asy‟ariyyah dan kaum
114
Maturidiyyah” .
Al-Imam Abu Nashr Abdul Rahim ibn Abdul Karim ibn
Hawazan al-Qusyairi, salah seorang teolog terkemuka di kalangan
Ahlussunnah, berkata:
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ْ ي ِ ربْنمْقيقا تلاْىَ لعْوه فْ*ْام ْ ه ْ يفْ ِ نُ لذعَْنمْنائ يه
َ
َ ْ َ ََْ
ْ ْ
َ ّ
َ َُ
ْ َ
114
Murtadla az-Zabidi, Ithaf as-Sadah al-Muttaqîn, j. 2, h. 6