Page 33 - NURRAHMI YETTI_Neat
P. 33
LKPD ELEKTRONIK INTERAKTIF SISTEM KOORDINASI
2. Sistem Saraf Tak Sadar
Sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom berhubungan
dengan pengaturan lingkungan internal tubuh dan tidak melibatkan otot-
otot rangka. Serabut saraf sistem saraf otonom keluar dari sistem saraf
pusat menuju berbagai organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, usus,
dan kelenjar. Sesuai dengan namanya, sistem saraf ini bekerja tanpa kita
sadari walaupun bagian-bagian tertentu dari sistem ini, misalnya otot
sfingter anus dan otot sfingter kantong kemih, bekerja di bawah
pengaturan sadar.
Berbeda dari sistem saraf sadar, sistem saraf tak sadar hanya terdiri
atas sel-sel saraf motor dan tidak memiliki sel-sel saraf sensori. Sel-sel
saraf motor itu berasal dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf
otonom ini dapat dibagi menjadi sistem saraf simpatetik dan sistem saraf
parasimpatetik.
Sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik memiliki
pengaruh yang berlawanan terhadap organ yang dipengaruhinya. Kita
menyebutnya efek antagonistis. Rangsang saraf simpatetik cenderung
meningkatkan atau mempercepat kerja organ, sedangkan rangsang saraf
parasimpatetik sebaliknya. Rangsang saraf simpatetik berperan saat tubuh
aktif atau stres, sedangkan rangsang saraf parasimpatetik berperan saat
tubuh beristirahat. Contoh kerja saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik
dapat dilihat pada (Tabel.2).