Page 9 - perbaikan tugas FIQIH_Neat
P. 9
tidak memotong rambut dan kukunya hingga hewan kurbannya disembelih. Hal ini
sesuai dengan sabda Rasulullah Saw.:
Artinya: “Dari Ummu Salamah Ra. Bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda “Apabila
telah masuk 10 hari pertama (Zulhijjah) dan salah seorang kalian hendak berkurban, maka
janganlah dia mengambil rambut dan kukunya sedikitpun hingga dia menyembelih
kurbannya.” (HR. Muslim).
Larangan dalam hadis di atas hanya berdampak pada hukum makruh jika melanggarnya.
c. Daging kurban sebaiknya dibagikan kepada fakir miskin dalam kondisi mentah.
Dengan ketentuan sebagai berikut: 1/3 untuk yang berkurban dan keluarganya, 1/3 untuk
fakir miskin, dan 1/3 untuk tetangga sekitar atau disimpan agar sewaktu-waktu bisa
dimanfaatkan. Tujuan pembagian ini untuk mengikat tali silaturahmi, dan sebagian untuk
dirinya sendiri (yang berkurban).
Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka
menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan
kepada mereka berupa hewan ternak. Maka, makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian
lagi) berikanlah untuk dimakan orang- orang yang sengsara lagi fakir” (QS. al-Hajj [22]: 28).
Penyembelih hewan kurban atau pengurus kurban boleh saja menerima daging kurban
tetapi bukan sebagai upah menyembelih atau upah mengurus hewan kurban. Hal ini sesuai
dengan hadis yang berbunyi:
9

