Page 25 - Arab Dasar untuk Perawat
P. 25
Tujuan pembelajaran:
•
mampu memahami kata ganti (ḍamīr)
dalam bahasa Arab baik sebagai
subjek, objek dan kepemilikan.
•
mampu memahami kaidah ismun
2 • berdasarkan jenis
mampu bertanya tentang orang lain
kepada lawan bicara
ر
َ ْ َ
ر َ
Unit ؟وهُنم ُ: ُ ف ُ ٢ ر ُ راع َّ تلا
Perkenalan 2: Siapa dia?
ِ
ُر ةمد َ قمْا
ل
َ ٌ
Bertanya tentang orang lain dalam bahasa Arab membutuhkan pemahaman tentang kata ganti. kata
ِ
رْ
ganti dalam bahasa Arab disebut dengan “ḍamīr” atau ُيمَّ ضلا. Kita mengenal dalam Bahasa Indonesia juga
ada beberapa kata ganti:
1. Kata ganti orang pertama (mutakallim) yaitu aku dan kami.
2. Kata ganti orang kedua (mukhathab) yaitu kamu dan kalian.
3. Kata ganti orang ketiga (gha`ib) yaitu dia dan mereka.
Dalam Bahasa Arab, kata ganti akan lebih kompleks, karena akan ada istilah kata ganti untuk laki-laki,
kata ganti untuk perempuan, kata ganti tunggal, jamak, dan dua orang.
Kemudian, tata bahasa berikutnya yang dibutuhkan adalah mengenai pembagian isim berdasarkan
jenis; isim dengan jenis laki-laki (maskulin) dan isim jenis wanita (feminin) baik untuk yang berakal maupun
untuk yang tidak berakal. Pembahasan ini termasuk pembahasan yang sangat penting karena selalu
dijadikan persyaratan dalam membuat kalimat bahasa Arab. Isim laki-laki disebut ismun al-mużakkar dan
Isim jenis Perempuan disebut ismun al-muannaṡ.
Tata Bahasa
ِ
ُ يمَّ ضلا
رْ
Ism ḍamīr dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan kata ganti baik yang mewakili penyebutan untuk
subjek maupun objek. Sama halnya dengan Bahasa Indonesia kata ganti dalam Bahasa arab mewakili orang
pertama (mutakallim), kedua (mukhotob), dan ketiga (ghoib) baik dalam posisi subjek ataupun objek.
Berikut penjelasannya.
17