Page 8 - RETNO MEDIA PAB P6
P. 8
Keberanian
Devadatta orang jahat yang berpikiran buruk kepada Buddha.
Ia berpikir tak ada satu makhluk pun yang bisa menyentuh-Nya.
Tetapi Raja Gajah Nalagiri akan kusuruh menghancurkan Buddha.
Akan kuminumkan enam belas guci minuman keras kepada Nalagiri.
Akan kulepaskan Nalagiri ke arah jalan raya yang dilalui Buddha.
Hari ini akan terjadi pertempuran Guru Agung dan Nalagiri.
Nalagiri akan menghancurkan Buddha dan Beliau akan meninggal.
Dengan belalainya ke atas, Nalagiri berlari dengan kencangnya.
Seperti gunung yang tinggi menghampiri Yang Maha Sempurna.
Ketakutan tak ada dalam diri Buddha, keberanianlah yang ada.
Dengan getaran cinta kasih Buddha yang terpancar.
Dengan suara-Nya yang penuh kelembutan seperti suara Brahma.
Nalagiri membuka matanya dan melihat tubuh Buddha bersinar terang.
Ia menjadi gelisah dengan kasih Buddha yang amat besar.
Diturunkanlah belalainya, ia berlutut di kaki Buddha.
Nalagiri, kamu adalah gajah jahat, Aku adalah Gajah Buddha.
Tidak jahat dan liar, tidak membunuh manusia.
Jangan menyerang Buddha, o, gajah..!
Jangan berpikiran jahat untuk melukai-Ku
Jangan mabuk-mabukkan dan berbuat bodoh
Karena berbuat bodoh akan membawa ke alam sengsa
Berbuatlah banyak kebaikan sehingga dapat menuju ke alam bahagia
Gajah itu bergetar diliputi oleh kebahagiaan yang amat besar
Penuh kebahagiaan, penduduk pun penuh kegirangan
Diselimutilah gajah itu dengan hiasan-hiasan
Sumber: https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/menaklukkan-gajah-nalagiri/
09102020; pkl.13:24wib dengan perubahan yang disesuaikan.
10