Page 482 - (EBOOK 3_PSDKP) MENGENAL NORMA STANDAR PROSEDUR & KRITERIA DI BIDANG PENGAWASAN SUMBER DAYA PERIKANAN
P. 482
- 22 - - 23 -
a. dokumen penetapan sebagai Nelayan penangkap e. kesesuaian peruntukan.
Benih Bening Lobster (puerulus); (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasan
b. surat keterangan asal Benih Bening Lobster ditetapkan oleh direktur jenderal yang menyelenggarakan
(puerulus), Benih Lobster, kepiting (Scylla spp.), dan tugas teknis di bidang pengawasan sumber daya kelautan
rajungan (Portunus spp.); dan perikanan.
c. kesesuaian lokasi penangkapan Benih Bening Lobster (6) Ketentuan tentang tata cara pengawasan sebagaimana
(puerulus), Benih Lobster, lobster (Panulirus spp.), dimaksud pada ayat (5) menjadi acuan dalam penyusunan
kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus spp.); norma, standar, prosedur, dan kriteria pengawasan oleh
dan pemerintah daerah.
d. surat keterangan dari badan yang menyelenggarakan
tugas di bidang riset kelautan dan perikanan. Pasal 17
(3) Pengawasan kegiatan Pembudidayaan Benih Bening (1) Pengawasan komoditas Benih Bening Lobster (puerulus),
Lobster (puerulus), Benih Lobster, lobster (Panulirus spp.), Benih Lobster, lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla
kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus spp.) spp.), dan rajungan (Portunus spp.) di instalasi karantina
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan Ikan dan/atau di tempat pemasukan dan/atau
dengan cara memeriksa: pengeluaran dilakukan oleh badan yang
a. lokasi budidaya; menyelenggarakan tugas di bidang karantina Ikan.
b. daya dukung lingkungan perairan; (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasan
c. sarana dan prasarana budidaya; sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
d. penanganan limbah; kepala badan yang menyelenggarakan tugas di bidang
e. jumlah Benih Bening Lobster (puerulus), Benih karantina Ikan.
Lobster, lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla spp.),
dan rajungan (Portunus spp.) yang dilakukan Pasal 18
Penebaran Kembali (restocking); dan/atau (1) Setiap Orang dilarang melakukan pengeluaran Benih
f. dokumen perizinan berusaha. Bening Lobster (puerulus) ke luar wilayah negara Republik
(4) Pengawasan kegiatan distribusi komoditas Benih Bening Indonesia.
Lobster (puerulus), Benih Lobster, lobster (Panulirus spp.), (2) Setiap Orang dilarang menangkap Benih Bening Lobster
kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus spp.) di luar (puerulus) yang tidak sesuai peruntukan sebagaimana
instalasi karantina Ikan dan di luar tempat pemasukan dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).
dan/atau pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Setiap Orang dilarang menangkap lobster (Panulirus spp.)
(1) huruf c dilakukan dengan cara memeriksa: diatas ukuran Benih Bening Lobster (puerulus) sampai
a. dokumen perizinan berusaha; dengan ukuran 150 (seratus lima puluh) gram untuk
b. jenis dan jumlah komoditas yang akan lobster pasir dan sampai dengan 200 (dua ratus) gram
dilalulintaskan atau dikeluarkan; untuk lobster Mutiara.
c. kondisi komoditas yang akan dilalulintaskan atau
dikeluarkan (bertelur atau tidak);
d. kesesuaian ukuran yang ditentukan; dan/atau
DITJEN PSDKP
472