Page 31 - buku rumpon laut edit final_Flat
P. 31
22
KOMPONEN B A H A N
UTAMA
Pemberat Semen
Satu rumpon ini dimiliki oleh beberapa nelayan, baik itu nelayan sekoci
atau payang. Jika salah satu kelompok datang maka perahu sekoci atau
payang yang lain akan berangkat jadi ada semacam shif untuk satu rumpon
kelompok (1 rumpon biasanya terdiri dari 5 sekoci, 5 payang atau campuran
keduanya). Perahu payang biasanya berangkat pada siang hari, sedangkan
perahu sekoci biasanya berangkat pada malam hari. Untuk kelompok nelayan
dari “Lancar Jaya” terdiri dari 10 anggota yang semuanya nelayan sekoci
rumpon. Biaya pembuatan rumpon itu dari iuran masing-masing perahu.
Besarnya iuran tergantung dari harga rumpon. Harga rumpon berkisar Rp 75
juta sampai 45 juta rupiah. Sedangkan masa bertahannya bervariasi
tergantung dari kualitas, kuatnya gelombang dan arus air laut. Namun rata-
rata rumpon di Puger paling lama bertahan 1 tahun. Jarak tali yang
menghubungkan antara pemberat dan pelampung sekitar 4000 m karena 2
kali lebih panjang dari ke dalam laut tempat rumpon yang ditanam yaitu sekitar
2000 m. Untuk pemberatnya menggunakan bahan semen dengan berat 3 ton.
Prinsip lain penangkapan dengan alat bantu rumpon disamping berfungsi
sebagai pengumpul kawanan ikan, pada hakikatnya adalah agar kawanan
ikan mudah ditangkap sesuai dengan alat tangkap yang dikehendaki. Selain
itu dengan adanya rumpon, kapal penangkap dapat menghemat waktu dan
bahan bakar, karena tidak perlu lagi mencari dan mengejar gerombolan ikan
dari dan menuju ke lokasi penangkapan. Direktorat Jenderal
Perikanan (1995) melaporkan beberapa keuntungan dalam penggunaan
rumpon yaitu : memudahkan pencarian gerombolan ikan, biaya eksploitasi
Buku Ajar Rumpon Laut Dalam dengan Atraktor Limbah Jaring Payang