Page 35 - SANTUN MUTIA
P. 35
22
mikroorganisme spesifik, sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan progresif
pada ligamen periodontal dan tulang alveolar. Manifestasi klinis dari kerusakan
tersebut ditandai dengan terbentuknya poket, terjadinya kegoyangan gigi,
hilangnya perlekatan, dan terjadinya resesi gingiva (Tamara et al., 2019). Resesi
gingiva merupakan terlihatnya akar pada gigi yang disebabkan oleh hilangnya
gingiva atau retraksi margin gingiva dari mahkota gigi. Resesi gingiva diketahui
sebagai efek samping selama perawatan ortodonti atau setelah perawatan
ortodonti (Alawiyah, 2017).
2.6 Dampak Penggunaan Peranti Ortodonti Cekat terhadap pH Saliva
Pemakaian peranti ortodonti cekat dapat menyebabkan terjadinya
penurunan pH saliva sebagai akibat dari terjadinya peningkatan jumlah retensi
plak pada gigi dan kurangnya daya pembersihan mulut (Sukma and Yordan,
2021). Penurunan pH saliva dapat mengakibatkan terjadinya karies gigi. Gigi
yang sudah mengalami demineralisasi tidak akan dapat mengalami remineralisasi
pada suasana pH saliva yang rendah atau asam (Utami, 2018). Karies merupakan
kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam dari bakteri yang ada
dalam suatu karbohidrat yang difermentasikan (Junarti and Santik, 2017). Karies
dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam
penyebab karies adalah faktor di dalam mulut yang berhubungan langsung dengan
proses terjadinya karies gigi antara lain host, mikroorganisme, substrat, dan
waktu. Faktor luar penyebab terjadinya karies antara lain status ekonomi,
pekerjaan, fasilitas kesehatan gigi, dan pendidikan kesehatan gigi yang diterima
(Listrianah et al., 2018).