Page 14 - SANTUN MUTIA
P. 14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Maloklusi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang
tinggi di Indonesia, dimana prevalensi maloklusi pada remaja Indonesia mulai
tahun 1983 sebesar 90% dan pada tahun 2006 sebesar 89%, hal ini menunjukkan
bahwa maloklusi yang terjadi pada remaja Indonesia termasuk dalam kategori
tinggi (Maharani et al., 2018). Negara Indonesia pada tahun 2013 hingga 2018
mengalami peningkatan masalah kesehatan gigi dan mulut dari 25,9% menjadi
57,6%, dengan maloklusi yang menjadi prevalensi tertinggi. Tingginya maloklusi
ini menunjukkan perlunya dilakukan perawatan ortodonti, agar didapatkan oklusi
yang normal dan wajah yang estetik (Suala et al., 2021).
Perawatan ortodonti merupakan salah satu perawatan yang terdapat pada
Bidang Kedokteran Gigi. Perawatan ini berperan penting dalam memperbaiki
susunan gigi geligi, sehingga dapat meningkatkan fungsi mastikasi, fonetik, serta
estetik (Kurniawan et al., 2017). Menurut Graber dan Swain tujuan dari perawatan
ortodonti ini yaitu untuk mendapatkan hasil yang sebaik mungkin bagi setiap
individu. Tujuan ini berupa perbaikan estetik wajah, susunan gigi geligi,
hubungan oklusi statis, fungsi yang baik, keuntungan psikologis, dan
mempertahankan kesehatan jaringan pendukung gigi, sehingga didapatkan
kedudukan gigi geligi yang stabil setelah perawatan (Kornialia, 2018). Perawatan
ortodonti akhir-akhir ini menjadi salah satu perawatan gigi yang semakin populer
di kalangan masyarakat terutama pada kalangan remaja, dimana peranti ortodonti
1