Page 16 - NUR FAJRIYA YUNITA
P. 16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kerusakan jaringan lunak dan keras pada daerah mulut dan maksilofasial
dapat disebabkan oleh trauma, tumor, infeksi, kelainan kongenital, dan lainnya
(Mihaylova et al., 2017). Jaringan tubuh memiliki kemampuan yang terbatas
untuk melakukan self-repair dan regenerasi jaringannya terutama pada kerusakan
yang luas, sehingga hal ini menjadi permasalahan dalam dunia kesehatan.
Penyembuhan jaringan keras dan lunak dimediasi oleh berbagai peristiwa
intraselular dan ekstraselular yang diatur oleh sinyal protein. Beberapa sel
berproliferasi selama perbaikan jaringan termasuk sisa-sisa jaringan cedera, sel-sel
endotel vaskular, dan fibroblas. Berbagai upaya telah dikembangkan untuk
mempercepat proses penyembuhan jaringan dan dibutuhkan suatu teknik dan
prosedur perawatan yang optimal dengan memanfaatkan berbagai faktor-faktor
yang terlibat dalam proses penyembuhan jaringan, salah satu upaya tersebut yaitu
melalui rekayasa jaringan (Damayanti and Yuniarti, 2016).
Rekayasa jaringan merupakan proses untuk mengembalikan,
mempertahankan atau memperbaiki fungsi dari jaringan yang rusak atau hilang
oleh karena kondisi fisiologis, patologis dan mekanis atau trauma dengan cara
mengembangkan substitusi atau pengganti biologis atau dengan merekonstruksi
jaringan (Herda and Puspitasari, 2016). Rekayasa jaringan akan menghasilkan tipe
jaringan yang sama dengan jaringan sebelumnya yang telah rusak, misalnya pada
1