Page 18 - NUR FAJRIYA YUNITA
P. 18
3
merupakan olahan dari darah penuh (Whole Blood) (Rakhman et al, 2019).
Platelet rich plasma (PRP) pertama kali digunakan untuk meregenerasi jaringan
yang berasal dari darah autologous. (Wang et al, 2017). Kelemahan dari PRP
salah satunya adalah adanya tambahan anti koagulan, oleh karena itu
dikembangkan konsentrat platelet generasi kedua yang disebut platelet rich fibrin
(PRF) (Shahram Ghanaati et al, 2014). PRF merupakan konsentrat platelet yang
dikembangkan dengan banyak keuntungan dan tanpa menggunakan anti koagulan
(Albilia et al, 2020). Seiring perkembangannya PRF yang berbentuk gel padat
dinilai tidak efektif untuk terapi tertentu yang membutuhkan material berupa
bahan yang bisa diinjeksikan sehingga dikembangkan injectable platelet rich
fibrin (i-prf) (Aydinyurt et al, 2020).
I-prf diketahui juga memiliki keunggulan dibandingkan PRF konvensional
dari segi komposisi sel dan faktor pertumbuhan yang terkandung didalamnya
(Aydinyurt et al, 2020). Keunggulan i-prf antara lain memberikan formula yang
mudah digunakan yaitu cairan atau suntikan, dapat digunakan dengan cara
menggabungkan dengan biomaterial yang lain, kapasitas sejumlah besar sel
regenerative dengan perlepasan lebih banyak faktor pertumbuhan, memiliki peran
aditif dalam melepaskan faktor pertumbuhan selama 10 hari dan mampu
mengurangi kemungkinan reaksi yang merugikan (Agrawal and Jaiswal, 2020).
I-prf merupakan darah autologous yang berguna sebagai sistem pelepasan
faktor pertumbuhan yang melibatkan transforming growth factor (TGF-ꞵ),
platelet derived growth factor (PDGF) dan vascular endhotelial growth factor
(VEGF) yang telah terbukti memiliki peran penting dalam fibrolas kulit manusia