Page 48 - MODUL EDUKASI Pendewasaan Usia Perkawinan
P. 48
Konsep Pencegahan Perilaku Seks Beresiko
Sebelum membahas lebih jauh mengenai perilaku
seksual maka perlu mengetahui kesehatan seksual
terlebih dahulu.
A. Pengertian Perilaku Seksual
Kesehatan seksual didefinisikan keadaan sejahteranya fisik, emosi, jiwa dan sosial
mengenai seksualitas. Supaya mendapatkan kesehatan maka dilakukan pendekatan
yang positif dan penuh hormat pada seksualitas dan hubungan seksual. Kemudian
untuk mendapatkan pengalaman seksual yang nikmat serta aman, tanpa paksaan,
diskriminasi ataupun kekerasan. Di pubertas pada Istilah “seksual” akan lebih mudah
dipahami jika membahahas 'dorongan seksual' dan 'perilaku seksual'.Dorongan seksual
didefinisikan perasaan ingin mendapatkan rasa puas secara seksual yang didapatkan
dengan perilaku seksual. Dorongan seksual muncul karena sudah memasuki usia
pubertas dan akan muncul pada diri individu, Ketika memasuki pubertas, sistem
reproduksi dan hormone seksual mulai sudah akan berfungsi, Hormon-hormon ini
penyebab datangnya dorongan seksual, yaitu hormon esterogen dan progesteron pada
wanita, dan hormon testosteron pada laki-laki.
Ketika dorongan seksual yang muncul yang harus diperhatikan adalah harus
mengimbangi dengan pemahaman mengenai perilaku seksual. Tidak ada perbedaan
dorongan seksual yang dimiliki laki-laki dan perempuan. Meskipun di masyarakat
terdapat kepercayaan jika dorongan seksual laki-laki lebih tinggi dibandingkan wanita,
hal tersebut sebetulnya diakibatkan budaya yang mengizinkan laki-laki agar lebih
ekspresif sedangkan wanita dilarang memperlihatkan tertarik seksualnya di depan
banyak orang.
Kesehatan seksual sangat berhubungan pada bagaimana perilaku seksual individu di
mana bagi remaja perilaku seksual dapat meningkat saat memasuki masa pubertas.
Perilaku seksual sangat beragam sifatnya, misalnya berdandan, mejeng, ngerling,
merayu, menggoda hingga aktifitas dan hubungan seksual.
Modul Edukasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) Pada Kader Remaja 44