Page 38 - Buku Cerita Rakyat Melawi
P. 38

Saat  perubahannya  mencapai  setengah  tubuh,  gadis

       itu mulai menangis dan memohon ampun kepada ibunya,
       “Ibu,  aku  minta  maaf,  sudah  jadi  anak  durhaka.”  Tetapi

       sudah terlambat. Seluruh tubuhnya berubah menjadi batu,
       dan walaupun sudah menjadi batu, matanya masih terus

       meneteskan  air  mata.  Itulah  mengapa  orang-orang

       kemudian  menyebut  batu  tersebut  sebagai  "Batu
       Menangis".
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43