Page 28 - E-LKPD Ekositem
P. 28

E-LKPD Interaktif




         3. Daur Air



         Daur  air  berbeda  dengan  daur  biogeokimia  lain  karena  sebagian  besar
         aliran  air  terjadi  bukan  melalui  proses  kimia,  melainkan  proses  fisik. Air
         mempertahankan bentuknya sebagai H,O. kecuali terjadi perubahan kimla

         dalam proses fotosintesis. Sumber air di alam, yaitu lautan, danau, rawa,
         waduk, dan sungal. Di dalam tubuh makhluk hidup, air berperan sebagai

         pelarut,  berfungsi  mentranspor  zat  makanan  dan  zat  sisa  metabolisme,
         mengatur tekanan osmotik sel, mengatur suhu tubuh, dan media berbagai

         reaksi kimia di dalam tubuh.



         Saat  terkena  cahaya  matahari,  seluruh  permukaan  bumi  yang
         mengandung  air  akan  mengalami  penguapan  (evaporasi),  sementara
         makhluk  hidup  mengalami  transpirasi  (pengeluaran  uap  air  melalui

         stomata). Uap air akan naik ke lapisan atmosfer membentuk awan. Awan
         kemudian  berpindah  karena  perbedaan  suhu  udara  atau  terbawa  oleh

         angin.  Saat  terpapar  udara  dingin,  awan  akan  mengalami  kondensasi
         menjadi tetes-tetes air dan akan jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk
         hujan (presipitasi).




         4. Daur Fosfor


         Fosfor  di  alam  berasal  dari  pelapukan  batuan  mineral  (batuan  fosfat)  dan
         penguraian  bahan  organik  (misalnya,  kotoran  ternak  atau  hewan  laut)  oleh

         dekomposer.  Fosfor  diserap  oleh  tumbuhan  dalam  bentuk  fosfat  anorganik
         (H₂PO HPO2, dan PO). Meskipun Jumlah fosfor di alam sangat banyak, tetapi
         persediaannya untuk tumbuhan sangat terbatas karena sebagian besar terikat
         secara  kimia  oleh  unsur  lain  dan  sukar  larut  di  dalam  air.  Itulah  alasan  para

         petani  memberikan    pupuk  fosfat  untuk  tanaman  pertaniannya.  Pupuk  fosfat
         dibuat dari bahan baku berupa batu-batuan fosfat yang tersedia di alam.
         Fosfor  di  dalam  tubuh  makhluk  hidup  berfungsi  untuk  menyimpan  dan
         memindahkan  energi  (dalam  bentuk  ATP),  membentuk  asam  nukleat,  dan

         membantu  proses  respirasi  ataupun  asimilasi.  Melalui  rantai  makanan,  fosfor
         dari  tumbuhan  masuk  ke  dalam  tubuh  hewan. Apabila  tumbuhan  dan  hewan
         mati, fosfat organik dari tubuh organisme tersebut akan diurai oleh dekomposer
         menjadi  fosfat  anorganik.  Fosfat  anorganik  yang  terlarut  dalam  air  dapat

         mengalami pengendapan (sedimentasi) di laut sebagai batu karang. atau fosil.
         Batu karang ataupun fosil dapat terkikis kembali. membentuk fosfat anorganik
         yang terlarut dalam air atau diambil melalui kegiatan penambangan.
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33