Page 106 - Buku Literasi Informasi
P. 106

terlebih dahulu sebelum membaca keseluruhan karya tulis kita. Oleh

                   karena itu seperti bagian pendahuluan yang menarik, bagian penutup


                   yang  jelas,  logis  dan  menarik  akan  mengundang  pembaca  untuk

                   membaca  keseluruhan  karya  tulis  kita.  Contoh  bagian  pendahuluan

                   yang menurut saya menarik:



                    Pendahuluan

                    Mengawali tulisan ini, penulis akan memberikan ilustrasi yang menggambarkan individu melakukan
                    penyesuaian  untuk  bertahan  akibat  persaingan  dan  perkembangan  jaman.  Akhir  tahun  1970an
                    sampai tahun 1980an di jalan Suryakencana ada sebuah restoran yang paling bagus pada saat itu,

                    setidaknya  bagi  kalangan  mahasiswa.  Namanya  restoran  Delima.  Delima  menjadi  tempat
                    “rendezvous” bagi mahasiswa kalangan “the have,” mulai dari pesta-pesta ulang tahun, pacaran,
                    sampai pesta kelulusan mahasiswa. Tahun 1990an, Delima melebarkan sayapnya ke arah kampus

                    baru IPB saat itu (di Darmaga) masih dengan reputasi yang sama. Namun setelah tahun 2000an
                    reputasi Delima mulai memudar. Lama penulis tidak mendengar kiprahnya karena sudah banyak
                    restoran yang lebih modern yang menjadi saingan Delima dan kemudian menjadi langganan penulis

                    kalau sedang ingin makan di luar rumah bersama keluarga. Beberapa hari yang lalu di tahun 2016,
                    penulis  bersama  keluarga  ingin  bernostagia  makan  di  restoran  Delima.  Namun  penulis  kecewa
                    karena Restoran Delima yang begitu hebat reputasinya itu sudah tidak ada lagi. Bangunannya diisi

                    oleh toko asessoris yang pada saat penulis kesana sedang tutup.
                    Dari ilustrasi ini penulis ingin menyampaikan bahwa jangan meremehkan persaingan. Kalau kita
                     lengah menghadapi persaingan tersebut maka kita akan gulung tikar seperti nasib restoran Delima
                    itu. Nasib yang sama dialami juga oleh “Singapore Backery” yaitu sebuah pabrik roti terkenal di
                      jamannya,  juga  di  Bogor,  yang  pada  saat  ini  sudah  tidak  ada  lagi.  Disadari  atau  tidak,  bidang
                    perpustakaan sekarang ini menghadapi persaingan yang tidak ringan didalam melayani kebutuhan
                      informasi para pemustaka. Hal yang paling dirasakan adalah para pemustaka mulai berpaling ke
                    internet,  khususnya  google,  ketika  mereka  memerlukan  informasi.  Apakah  nasib  perpustakaan

                    tersebut akan sama seperti Delima dan Singapore Backery yang penulis ilustrasikan tadi? Kalau tidak
                    ingin bernasib sama dengan Delima dan Singapore Backery ini maka perpustakaan harus berbenah

                    diri  melakukan  perubahan mengikuti  trend  yang  terjadi  di  masyarakat.  Perpustakaan  harus bisa
                    menyediakan informasi “senyaman” layanan yang diberikan oleh “google” dan sejenisnya.

                    Persepsi dari masyarakat, termasuk ahli IT, terhadap sistem informasi juga tidak kalah ancaman

                    bahayanya bagi profesi pustakawan. Beberapa tahun yang lalu ketika penulis terlibat dalam pendirian
                    program  studi  teknologi  informasi  untuk  perpustakaan,  penulis  mendapatkan  penolakan  dari

                    doktor-doktor  muda  ahli  IT.  Apa  yang  mereka  katakan?  Mereka  mengatakan  seperti  ini:
                      “perpustakaan pada saat ini sudah tidak diperlukan lagi. Buatkan saja sistem aplikasi, maka urusan
                    perpustakaan sudah selesai”. Apakah betul demikian? Maka kita sebagai pustakawan yang harus bisa
                     menjawab. Jika kita tidak mampu menjawab tantangan itu, maka nasib perpustakaan akan sama
                    dengan Restoran Delima dan Singapore Backery tadi yaitu mati karena tidak mampu menjawab
                     tantangan jaman serta tantangan para pemustaka sebagai pelanggan utamanya.





                                                             94
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111