Page 35 - MAJALAH RETORIKA BINEKA
P. 35

Bhinneka Tunggal Ika itu Kita


      Om  Swastiastu.  Selamat  pagi.  Salam  sejahtera

      bagi kita semua.


      Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah.
      Yang saya hormati Bapak Ibu Guru.
      Dan kawan-kawan yang saya sayangi.                                                  Kebahasaan


      Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur

      atas  anugerah  Tuhan  Yang  Maha  Esa  karena                                        Nominalisasi/
      berkat  karunia-Nya  kita  dapat  berkumpul                                           pembendaan
       di tempat ini dengan keadaan sehat.


      Di  hari  yang  cerah  ini,  saya  akan  mengajak                                       Pronomina/
      hadirin semua memupuk nilai kebinekaan dalam                                             kata ganti

      diri  kita  sebagai  penguatan  jiwa  nasionalisme                                          orang
      berbangsa  dan  bernegara.  Sudah  seharusnya,
      kita  Warga  Negara  Indonesia  sangat  perlu
      menanamkan  nilai  kebinekaan.  Kita  mampu                                             Istilah teknis
      menerapkannya  dalam  kehidupan  sehari-hari  di
      masyarakat multikultural.
                                                                                              Rantai kata
      Hadirin yang berbahagia,



      Indonesia         adalah        negara         dengan        sejuta                      Konjungsi/
      keberagaman.  Keberagaman  yang  ada  telah                                             kata hubung
      menjadi  simbol  persatuan  dan  dikemas  dalam
      bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Maka dari itu, kita
      harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis.                                          Kata emotif
      Sebagai  warga  negara  yang  baik,  kita  harus

      tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan
      menganut paham toleransi.                                                                 Modalitas



      Hadirin yang berbahagia,


      Namun,         belakangan           ini    Indonesia          kerap
      mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada
      justru      menimbulkan             perpecahan.          Padahal,

      perbedaan  itu  sendirilah  yang  seharusnya
      membuat Indonesia menjadi indah karena lebih
      “berwarna”.  Perpecahan  di  masyarakat  bisa
      memicu  konflik  yang  menimbulkan  kerugian
      banyak pihak.

                                                                                                                 22
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40