Page 31 - MODUL Analisis Insilico Senyawa Organolsulfur BPT sebagai anti hipertensi (sistem kardiovaskular)
P. 31
MEMBACA ( READING)
Di dalam jantung diatur oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom berganti pada
sistem saraf pusat, dan antara keduanya dihubungkan oleh serat-serat saraf aferen dan
eferen. Juga memiliki sifat seolah-olah sebagai bagian sistem saraf pusat, yang telah
bermigrasi dari saraf pusat guna mencapai kelenjar, pembuluh darah, jantung, paru-paru
dan usus. Oleh karena sistem saraf otonom itu terutama berkenaan dengan pengendalian
organ-organ dalam secara tidak sadar. Maka kadang-kadang juga disebut susunan saraf tak
sadar.
Jantung diatur oleh dua cabang saraf, sistem saraf otonom: simpatis atau adrenergik
dan parasimpatis atau kolinergik.
1. Sistem saraf simpatis
terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan serta bersambung
dengan sumsum tulang belakang melalui serat-serat saraf. Sistem saraf simpatis
terdiri dari serangkaian serat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion. Serat-
serat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebra.
Kemudian berakhir dalam pelvis di depan koksigis, sebagai ganglion koksigeus.
2. Sistem saraf parasimpatis,
bekerja sebaliknya untuk memperlambat jantung. Salah satu dari sistem saraf
parasimpatis adalah saraf vagus atau saraf kranial kesepuluh, membawa impuls
yang memperlambat denyut jantung (heart rate) dan konduksi impuls melewati
nodus AV dan ventrikel. Rangsangan pada sistem ini mensekresikan senyawa
kimia asetikolin, yang memperlambat denyut jantung.
Saraf vagus dirangsang oleh baroreseptor (reseptor yang peka terhadap perubahan
tekanan), khususnya sel saraf di aorta dan pembuluh arteri karotid internal. Kondisi yang
menstimulasi baroreseptor juga menstimulasi saraf vagus. Sebagai contoh perubahan
baroreseptor dapat terjadi selama periode hipertensi atau menggunakan alat untuk
menekan arteri karotid untuk menstimulasi baroreseptor. Tindakan ini disebut pijat sinus
2