Page 11 - Buku Panduan Praktikum
P. 11

Ketidakpastian  suatu  hasil  pengukuran  dapat  memberikan  informasi

                        mengenai tingkat kepercayaan akan hasil pengukuran, mutu alat yang
                        digunakan,  dan  ketelitian  pengukuran  tersebut.  Ketidakpastian
                        pengukuran  terdiri  atas  ketidakpastian  bersistem  dan  ketidakpastian
                        acak  (rambang).  Ketidakpastian  bersistem  terdiri  atas  kesalahan
                        kalibrasi,  kesalahan  titik  nol,  kerusakan  komponen  alat,  gesekan,

                        kesalahan  paralaks.  Ketidakpastian  rambang  (acak)  merupakan
                        kesalahan yang bersumber dari gejala yang tidak mungkin dikendalikan
                        atau diatasi berupa perubahan yang berlangsung sangat cepat sehingga

                        pengontrolan  dan  pengaturan  di  luar  kemampuan.  Ketidakpastian
                        berbeda antara pengukuran tunggal dengan pengukuran berulang.
                          1. Ketidakpastian pengukuran tunggal
                        Pengukuran tunggal hanya dilakukan satu kali saja. Nilai goresan pada
                        alat  ukur  dapat  diketahui  dengan  pasti,  namun  bacaan  selebihnya

                        (antara dua goresan) adalah terkan atau dugaan belaka sehingga patut
                        diragukan.  Inilah  yang  dimaksud  ketidakpastian  (∆X).  Lambang  ∆X
                        merupakan ketidakpastian mutlak yang bernilai:








                       Angka 2 pada persamaan di atas menunjukkan bahwa satu skala (nilai
                       antar  dua  goresan  terdekat)  masih  dapat  dibagi  2  bagian  secara  jelas

                       oleh mata. Hasil pengukuran dilaporkan sebagai berikut:




                        Keterangan:
                        X         = nilai besaran yang diperoleh dari pengukuran
                        ΔX    = ketidakpastian pada pengukuran tunggal yang berasal dari nilai

                        skala terkecil

                       2. Ketidakpastian pengukuran berulang
                       Pengukuran berulang dilakukan lebih dari satu kali (2 atau 3 kali). Nilai

                       yang dilaporkan adalah nilai rata-rata dan ketidakpastian pengukuran
                       berulang  diperoleh  dari  simpangan  (deviasi)  terbesar,  yang  diperoleh
                       dari selisih antara hasil tiap pengukuran dengan nilai rata-rata. Kecuali

                       untuk ∆x=0 , maka kembali menggunakan nilai kesalahan alat.



                                                              3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16