Page 37 - Buku PPh Pasal 21
P. 37

disampaikan dan dibayarkan pada bulan Maret atau April setiap tahunnya. Sementara itu,

                  SPT PPh Badan harus disampaikan dan dibayarkan setiap tiga bulan.
                  Pembayaran  SPT  harus  dilakukan  secara  tepat  waktu  dan  sesuai  dengan  jumlah  yang

                  tercantum  dalam  SPT.  Jika  ada  keterlambatan  atau  kesalahan  dalam  pembayaran,  wajib
                  pajak bisa dikenai sanksi atau denda. Oleh karena itu, sangat penting bagi wajib pajak untuk

                  memahami  dan  mematuhi  kewajiban  pembayaran  SPT  agar  dapat  memenuhi  kewajiban
                  perpajakan mereka dengan benar dan tepat waktu.



                  MEKANISME PEMUNGUTAN  PPh PASAL 21

                   1.  Pemberi Kerja atau Pihak Pemotong lainnya mengetahui jumlah penghasilan bruto yang

                      diterima oleh karyawan atau penerima jasa.

                   2.  Pemberi Kerja atau Pihak Pemotong mengetahui jumlah PTKP dan tarif pajak yang
                      berlaku.

                   3.  Pemberi Kerja atau Pihak Pemotong menghitung besaran pajak yang harus dipotong

                      menggunakan tarif pajak yang berlaku.
                   4.  Pemberi  Kerja  atau  Pihak  Pemotong  melakukan  pemotongan  pajak  sebesar  besaran

                      pajak yang telah dihitung.
                   5.  Pemberi Kerja atau Pihak Pemotong menyetorkan pajak yang telah dipotong ke kas

                      Negara melalui bank yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak.

                   6.  Penerima  penghasilan  yang  telah  dipotong  pajak  (karyawan  atau  penerima  jasa)
                      menerima slip gaji atau surat keterangan pemotongan PPh Pasal 21 dari Pemberi Kerja

                      atau Pihak Pemotong.
                   7.  Penerima  penghasilan  dapat  menggunakan  jumlah  pajak  yang  telah  dipotong  dan

                      disetorkan oleh Pemberi Kerja atau Pihak Pemotong sebagai kredit pajak pada  saat

                      mengisi SPT Tahunan.

                  KASUS YANG TERKAIT DENGAN SPT PPh PASAL 21

                  Berikut adalah beberapa kasus yang sering terjadi terkait SPT PPh Pasal 21.

                   1.  Tidak menyampaikan SPT PPh Pasal 21 pada waktu yang ditentukan. Jika wajib pajak
                      atau pemberi kerja tidak menyampaikan SPT PPh Pasal 21 tepat waktu atau tidak sama

                      sekali, maka akan dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar 2% per bulan
                      dari jumlah pajak yang seharusnya dibayar.









                                                                          Buku Saku: PPh Pasal 21       33
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42